Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas SPBU Jadi Korban Begal, Polisi Curigai Keterlibatan Orang Dalam

Kompas.com - 24/02/2015, 08:51 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap begal yang melakukan aksinya di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (23/2/2015) pagi kemarin. Begal tersebut membawa kabur uang Rp 250 juta yang akan disetorkan petugas SPBU Radar Auri, Ciracas.

Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan dari sejumlah petugas SPBU. Pasalnya, ada kecurigaan pelaku dari aksi pembegalan itu ada kaitannya dengan keterlibatan orang dalam SPBU.

"Kejadiannya pagi sekitar pukul 08.30. Saat itu, SPBU baru buka dan korban akan menyetor uang hasil SPBU dalam jumlah besar," kata Kepala Kepolisian Sektor Metro Ciracas Komisaris Matono saat dihubungi, Selasa (24/2/2015).

Menurut Matono, uang dalam jumlah besar yang dibawa seorang diri rentan mengundang aksi kejahatan, apalagi korban yang diketahui bernama Mulya (30) itu hanya mengendarai sepeda motor untuk menjalani tugas tersebut. Namun, kata Matono, bila tidak ada yang tahu Mulya membawa uang sebanyak itu, kemungkinan dia menjadi korban begal sebetulnya kecil.

Maka dari itu, polisi memprediksi ada keterlibatan orang dalam SPBU dalam kasus pembegalan ini. Kemungkinan lainnya, pelaku sudah mengamati lebih dulu pola penyetoran uang yang dilakukan petugas SPBU dalam beberapa waktu. (Baca: Hendak Setor Uang, Pegawai SPBU Dihadang Begal)

Dengan demikian, komplotan begal yang diduga terdiri dari empat orang itu pun dapat melakukan aksinya dengan mudah. Atas kasus ini, Matono juga menyayangkan Mulya tidak didampingi petugas lainnya saat akan menyetor uang.

Bahkan, menurut dia, bila akan menyetor uang dalam jumlah banyak, warga dapat meminta bantuan pengawalan dari polisi. Diketahui, pembegalan tersebut terjadi di Jalan Taruna Jaya, Ciracas, Jakarta Timur.

Mulya dipepet begal yang mengendarai sepeda motor. Setelah itu, salah satu pelaku merebut tas Mulya. Karena pria tersebut mencoba mempertahankan tas itu, pelaku pun melancarkan serangan terhadapnya.

Salah satu pelaku lantas membacok kepala Mulya hingga pria itu terjatuh dari motornya. Tak hanya membacok, pelaku juga menembakkan senjata api ke perut kiri Mulya. Setelah Mulya tak berdaya, pelaku membawa kabur tas tersebut. Mulya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tugu Ibu, Ciracas, dalam kondisi terluka parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com