“Numpang belajar di SDN 11 dan 12 Pagi sudah tiga tahun. Kangen belajar di sekolah yang dulu,” kata Isna Nuraini, siswi kelas V SDN 01 Duri Kepa, Selasa (24/2/2015).
Isna, begitu ia disapa, mengaku tak nyaman berlama-lama belajar di gedung sekolah lain. Siswa berambut panjang itu berharap pembangunan sekolahnya segera rampung agar bisa ditempati kembali.
Hal yang sama juga disampaikan oleh siswa kelas V lainnya, Deri Dwi Saputra. Deri mengaku tak nyaman jika harus belajar di sekolah lain hingga masa pendidikan dasarnya berakhir. Deri ingin kembali belajar pada pagi hari. Selama tiga tahun ini, Deri selalu memulai aktivitas di sekolahnya pada siang hari. Hal itu pun yang terkadang membuat siswa malas dan mengantuk saat mengikuti pelajaran di kelas.
“Kalo numpang terus enggak enak. Sekolahnya jadi siang, terus semua fasilitas sekolah harus bergantian. Kadang harus rebutan. Pengen ke sekolah yang dulu,” ujar Deri saat ditemui di depan ruang kelas V, lantai 2.
Keinginan siswa SDN 01 Duri Kepa untuk kembali ke sekolahnya harus ditahan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Sebab, hingga kini, proyek pembangunan masih jauh dari kata setengah jadi.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, rehabilitasi total bangunan sekolah berlantai tiga baru berupa kerangka seperti bangunan tak bertuan. Hanya tiang-tiang penyangga yang berdiri tegak. Atap sekolah dan dinding gedung pun belum terlihat. Di sekeliling bangunan terdapat tumpukan batu bata serta sisa pasir yang sudah tidak digunakan. (Baca: Gedung SDN 01 Duri Kepa Mangkrak Empat Tahun)
Di dalam gedung tak tampak alat berat ataupun pengerjaan terhadap bangunan tersebut. Penjagaan yang seharusnya ada pada sebuah proyek pembangunan pun tak terlihat. Hanya ada papan kayu yang bertuliskan 'Dilarang masuk yang tidak berkepentingan'.
Salah seorang guru SDN 01 Duri Kepa, Mardiah Hayati, menuturkan, sejak gedung sekolah terbakar, Mei 2011, pihak SDN 01 harus menunggu selama hampir empat tahun untuk perbaikan sekolah. Agustus 2014 dimulailah proyek perbaikan sekolah secara total. Memasuki pertengahan Desember 2014, pembangunan dihentikan. Hingga kini, bangunan yang rencananya memiliki tiga lantai itu terbengkalai begitu saja.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, Samlawi, mengatakan, terbengkalainya pembangunan sekolah dasar tersebut lantaran belum adanya anggaran dari pemerintah.
“Anggarannya kan belum jelas karena belum diketok palu oleh anggota dewan. Sejak Desember 2014 anggaran sudah habis,” terang Samlawi dalam sambuang telepon.
Samlawi pun belum bisa menjawab berapa total anggaran yang digunakan SDN 01 Duri Kepa dan berapa jumlah pasti pembangunan sekolah di Jakarta Barat yang mangkrak akibat tidak adanya anggaran. “Untuk berapa-berapanya saya lagi nggak pegang datanya,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.