Kepala dan kaki Basuki tak berhenti bergoyang menikmati alunan merdu angklung yang dimainkan apik oleh anak-anak penderita down syndrome yang tergabung dalam Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI).
Anak-anak itu memainkan lagu Keroncong Kemayoran, Es Lilin, dan We Are The Champion. Selain mempertunjukan keahlian mereka dalam bermain angklung, anak-anak itu juga dengan gemulai menari khas Betawi.
"Tadi ada anak yang saya tanya berapa lama latihan angklung, dia bilang 10 tahun, ini contoh ketekunan luar biasa. Ada juga anak down syndrome yang bisa juara golf se-Asia Tenggara, ini suatu hal yang baik," kata Basuki, saat menyampaikan sambutan menyambut peringatan hari down syndrome sedunia yang jatuh pada 20 Maret, di Blok G Balai Kota, Selasa (24/2/2015).
Lebih lanjut, ia meminta agar para orang tua lebih sabar dalam menghadapi anak-anak penderita down syndrome.
Dalam sambutannya, dia mengatakan dari seluruh jenis disabilitas di Indonesia, tuna grahita atau down syndrome merupakan disabilitas yang paling sulit diterima oleh masyarakat luas. Akibatnya, lanjut dia, tak sedikit orang tua yang memiliki anak penderita down syndrome, merasa minder.
"Mereka menganggap penyakit tersebut sebagai aib atau kutukan yang berdampak negatif bagi sepanjang kehidupan sang anak," kata Basuki.
Sehingga mantan Bupati Belitung Timur itu meminta orang tua memberi kepedulian yang lebih kepada anak-anak penderita down syndrome.
Orang tua, lanjut Basuki, harus lebih sabar dan memiliki kasih sayang dalam menghadapi tingkah polah anak-anak mereka. "Percayalah bahwa Tuhan pasti punya rencana yang kita tidak tahu," ujar Basuki.
Sementara itu, salah satu panitia acara peringatan hari down syndrome sedunia Ninis Wulandari menuturkan penyelenggaraan kegiatan itu bertujuan mengangkat kemampuan anak-anak down syndrome melalui berbagai pertunjukan dan prestasi.
"Dengan dukungan Pemprov DKI, kami berharap pandangan negatif terhadap anak-anak penderita down syndrome dapat berubah.
Apalagi, Indonesia termasuk salah satu negara yang ikut mendeklarasikan hari down syndrome sedunia," ucap Ninis.
Sejak Senin (23/2/2015) kemarin, telah digelar dalam rangka menyambut peringatan hari down syndrome sedunia di Blok G Balai Kota.
Berbagai kegiatan yang memeriahkan acara tersebut, antara lain sosialisasi program ISDI, lomba prestasi anak-anak down syndrome, talk show, pertunjukan tari dan angklung oleh anak-anak down syndrome, bazaar dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.