Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Warga Rusun, Ahok Pesan Jangan Intip Istri Tetangga

Kompas.com - 24/02/2015, 16:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama berpesan kepada para penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambora untuk menjalin hubungan baik dengan sesama.

Ia berpesan, apabila ada anak yang lebih muda, anggap seperti anak atau adik, kepada orang yang seumur, anggap seperti saudara, dan kepada orang yang lebih tua, anggap seperti orangtua. 

"Jangan ganggu istri tetangga, itu hukumnya enggak boleh, ha-ha-ha. Ini bukan saya yang ngomong, ini yang ngomong Nabi Musa. Beliau selalu mengingatkan orang yang tinggal dekat-dekat untuk jangan intip istri orang, nanti diusir," kata Basuki tertawa, pada peresmian Rusunawa Tambora, Selasa (24/2/2015).

"Katanya, istri tetangga lebih cantik dari istri di rumah, rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri. Hati-hati ya, jangan godain anak baru gede karena pengalaman tinggal bersama harus kepikiran hal seperti itu. Jadi, jangan menginginkan milik tetangga," kata Basuki. 

Pembangunan rusunawa, lanjut Basuki, mengadopsi pembangunan rumah pikiran orangtua zaman dulu, yakni dibangun sebuah rumah besar untuk ditinggali seluruh anggota keluarga.

Oleh karena itu, banyaknya orang yang tinggal di satu wilayah, diakui dia, dapat menimbulkan masalah sosial tersendiri.

"Saya ingin Bapak Ibu saling tolong-menolong sehingga Bapak Ibu suatu hari bisa beli rumah di Pantai Mutiara dan tidak selamanya tinggal di sini (rusun)," kata Basuki.

Basuki meresmikan empat rusunawa di Rusunawa Tambora. Dia juga meresmikan Rusunawa Jatinegara Kaum, Pulogebang, dan Cipinang Besar Selatan. Rusunawa Tambora merupakan rusunawa pertama di Ibu Kota yang dilengkapi fasilitas lift.

Pembangunan kompleks rusunawa dilakukan di atas lahan seluas 21.743 meter persegi sejak Agustus 2013 lalu. Rusunawa Tambora terdiri dari 3 menara, 549 unit, dan 16 lantai. Sebanyak 477 unit akan ditempati penghuni lama dan 72 unit lainnya diperuntukkan bagi warga terkena dampak relokasi. 

Para penghuni rusun akan dikenakan harga sewa rata-rata Rp 458.000 per bulan, termasuk biaya pemeliharaan lift dan taman rusun di dalamnya. Semua transaksi pembayaran sewa rusun menggunakan autodebet rekening Bank DKI.

Para penghuni baru juga diharuskan melakukan mutasi data administrasi kependudukan sesuai dengan domisili rusunawa oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com