Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajahnya Lebam, PRT Tua di Depok Diduga Disiksa Majikan

Kompas.com - 28/02/2015, 16:09 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga atau pembantu rumah tangga (PRT) di Blok F Nomor 16, Perumahan D'Mapple Residence, Depok Lama, Pancoran Mas, Kota Depok mengalami penyiksaan dan penyekapan oleh majikannya yang diketahui sepasang suami istri.

Penyiksaan yang dialami perempuan tua berusia sekitar 60 tahun itu diketahui warga perumahan, Jumat (27/2/2015) sore.

Warga mendapati asisten rumah tangga yang biasa disapa Bibi itu, berteriak dari dalam rumah yang terkunci. Bibi diketahui berada di dalam rumah seorang diri dan disekap, karena majikan tengah keluar kota sejak tiga hari lalu.

Karena terlihat mengalami luka lebam di bagian wajah dan mata sebelah kiri, warga mendobrak rumah dan mengevakuasi Bibi ke rumah Ketua RW.

Informasi yang dihimpun Warta Kota di lokasi kejadian Jumat malam, menyebutkan, karena geram akibat perbuatan majikan Bibi, warga menghubungi majikan untuk kembali pulang.

Majikan pun pulang ke rumahnya dan melakukan negosiasi dengan warga. Sampai Jumat malam pukul 19.30, warga masih bernegosiasi dengan majikan.

Warga menuntut ganti rugi atas luka Bibi jika majikan tidak ingin dilaporkan ke polisi.

Adanya dugaan penyiksaan yang dialami seorang PRT oleh majikannya ini, dibenarkan oleh Suryadi, Komandan Keamanan Perumahan D'Mapple, saat ditemui Warta Kota, Jumat malam.

"Memang ada kejadian itu. Sekarang warga masih rapat dan negosiasi dengan majikan penghuni rumah. Untuk teman-teman media massa, kita minta jangan masuk dulu, nanti Pak RW yang akan kasih penjelasan," kata Suryadi di depan Perumahan D'Mapple Residence.

Menurut Suryadi, peristiwa ini belum terekspos dan terpublikasi atas permintaan warga. "Warga yang minta seperti ini, dan mereka sedang rapat dengan majikan Bibi yang diduga pelaku," ujar Suryadi.

Polisi belum tahu

Saat dikonfirmasi, Polisi Depok masih belum mengetahui adanya kejadian tersebut. "Belum tahu, belum sampai laporannya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Depok Komisaris Agus Salim saat dihubungi Sabtu siang.

Agus justru menanyakan waktu kejadian tersebut. Sementara itu, Kepala Subagian Humas Polres Depok Ajun Komisaris Subandi juga mengatakan hal yang serupa. Ia mengau belum mendapatkan laporan kejadian penganiayaan tersebut.

Kepala Urusan Humas Polres Depok Inspektur Satu Bagus Suwardi pun demikian. "Langsung tanyakan ke Polsek saja," ujarnya saat dihubungi.

Namun, ketika Kompas.com mencoba menghubungi Mapolsek Pancoran Mas, tidak ada petugas yang mengangkat telepon. Sumber mengatakan, penganiaya PRT bernama asli Patimin itu diduga adalah seorang perempuan berinisial P.

Perempuan ini adalah istri dari EP yang merupakan salah satu anggota Polri di Jakarta Selatan. Melalui akun di media sosial, EP mengenakan pakaian dinas dengan pangkat Brigadir. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com