PT Debitindo Jaya menyewa tempat di salah satu ruangan di rumah warga bernama Marbun. Di sana, tak hanya ada perusahaan tersebut saja. Ada total tujuh ruangan yang disewakan untuk kegiatan perkantoran. Tiga ruangan untuk kantor pemasok, sisanya kantor pengacara, kantor ekpedisi, kantor iklan, dan PT Debitindo sendiri berada di paling ujung.
Berbeda dengan perkantoran lain di sana yang terlihat pegawainya, PT Debitindo Jaya ketika disambangi tertutup dan tidak terlihat aktivitas pegawai di dalamnya.
Menurut T, salah satu pegawai kantor lain, aktivitas pekerja di PT Debitindo Jaya jarang terlihat. Terakhir, pertengahan Januari 2015, seorang perempuan mendatangi kantor itu pada siang hari. Setelahnya, tidak terlihat lagi hingga sekarang.
"Jarang yang datang. Cuma perempuan itu saja," kata T, kepada Kompas.com.
T melanjutkan, dia tak pernah bertegur sapa dengan perempuan yang mendatangi perusahaan itu. Di perusahaan itu juga jarang terlihat pegawai dalam jumlah banyak layaknya sebuah perusahaan.
"Banyakan juga kita. Dia kan di bidang pengadaan juga, namanya kontraktor, ya mungkin jalan-jalan terus. Beda kalau kayak kita supplier di kantor terus," ujar T.
T melanjutkan, dia tidak tahu siapa pemilik perusahaan itu. Sebab, sejak 2012 menempati salah satu ruangan di rumah Marbun, PT Debitindo Jaya sudah lebih dulu ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.