"Saya ke rumah dia waktu itu diundang, dan bukan subuh, tetapi siang. Ramai-ramai, ada asisten, BPKD, Bappeda, dalam rangka mengajak makan siang," ujar Saefullah di Balai Kota, Selasa (3/3/2015). [Baca: Lulung Sebut Penyuapan oleh Ahok Dilakukan Sekda di Rumah Ketua DPRD]
Dia mengatakan, undangan tersebut ialah dalam rangka permintaan maaf. Sebab, ketika rapat internal, ada Wakil Ketua DPRD yang menggebrak meja Saefullah.
Ketika itu, Saefullah mengatakan, dia justru sedang mempertahankan e-budgeting. Dia mengatakan, rapat tersebut terjadi sebelum sidang paripurna dan dihadiri oleh semua pimpinan Dewan. "Jadi, waktu itu kita rapat, besoknya dia mengundang kita," ujar Saefullah.
Dia pun menantang DPRD DKI untuk mencari bukti suap yang diceritakan. Dia juga menegaskan bahwa ia tidak pernah mengutak-atik program yang termuat di e-budgeting.
Sebelumnya, pengacara DPRD DKI, Rasman Arif Nasution, mengatakan, dugaan suap ini akan dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Saefullah pun menyatakan tidak takut dengan ancaman pelaporan tersebut.
Dia juga tidak akan menggunakan jasa pengacara seperti yang dilakukan DPRD DKI. "Saya sendiri saja, enggak pakai pengacara. Biro hukum ada. Urusannya terang benderang gini kok. Apa yang sulit?" ujar Saefullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.