Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda DKI: Saya Datang ke Rumah Ketua DPRD karena Undangan Makan Siang

Kompas.com - 03/03/2015, 17:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menjawab tuduhan yang dilakukan DPRD DKI terhadapnya. Saefullah disebut-sebut mendatangi rumah Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi atas nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk memberi suap sebesar Rp 12,7 triliun.

"Saya ke rumah dia waktu itu diundang, dan bukan subuh, tetapi siang. Ramai-ramai, ada asisten, BPKD, Bappeda, dalam rangka mengajak makan siang," ujar Saefullah di Balai Kota, Selasa (3/3/2015). [Baca: Lulung Sebut Penyuapan oleh Ahok Dilakukan Sekda di Rumah Ketua DPRD]

Dia mengatakan, undangan tersebut ialah dalam rangka permintaan maaf. Sebab, ketika rapat internal, ada Wakil Ketua DPRD yang menggebrak meja Saefullah.

Ketika itu, Saefullah mengatakan, dia justru sedang mempertahankan e-budgeting. Dia mengatakan, rapat tersebut terjadi sebelum sidang paripurna dan dihadiri oleh semua pimpinan Dewan. "Jadi, waktu itu kita rapat, besoknya dia mengundang kita," ujar Saefullah. 

Dia pun menantang DPRD DKI untuk mencari bukti suap yang diceritakan. Dia juga menegaskan bahwa ia tidak pernah mengutak-atik program yang termuat di e-budgeting.

Sebelumnya, pengacara DPRD DKI, Rasman Arif Nasution, mengatakan, dugaan suap ini akan dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Saefullah pun menyatakan tidak takut dengan ancaman pelaporan tersebut.

Dia juga tidak akan menggunakan jasa pengacara seperti yang dilakukan DPRD DKI. "Saya sendiri saja, enggak pakai pengacara. Biro hukum ada. Urusannya terang benderang gini kok. Apa yang sulit?" ujar Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com