Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pesan WhatsApp yang Beredar, Taufik Mengaku Tak Sempat ke Dewan Pers

Kompas.com - 04/03/2015, 20:37 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberitaan pesan instan yang memuat dugaan perbincangan Wakil Ketua DPRD dari Partai Gerindra M Taufik dengan Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PPP Abraham "Lulung" Lunggana terkait kepanikan atas laporan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Ahok berbuntut panjang.

Dua orang wakil rakyat yang ikut menandatangani hak angket ini kompak membantah rekaman gambar perbincangan itu.

Mereka bahkan melaporkan pemberitaan tersebut kepada polisi atas tuduhan pencemaran nama baik dan rekayasa, Senin (2/3/2015) sore.

"Ini jahat loh, Anda merekayasa. Anda tidak konfirmasi ke saya. Tahu-tahu Anda upload di media sampeyan," kata M Taufik saat bertemu sejumlah media di Gedung DPRD DKI, Rabu (4/3/2015) siang.

Taufik terlihat geram atas pemberitaan itu. Berulang kali ia menegaskan bahwa itu termasuk ke dalam tindak kejahatan.

"Ini kan kejahatan. ‎Bagaimana saya bilang tindak kejahatan, orang saya seolah-olah ber-WhatsApp-an (dengan Lulung)," kata Taufik.

Namun, saat ditanya mengenai laporan kepada Dewan Pers, Taufik mengaku belum melakukannya. "Belum sempat, lagian kalau kesalahan berita baru saya ke media, ke Dewan Pers. Ini kan kejahatan," ujarnya.

Percakapan melalui WhatsApp yang dimaksud Taufik diawali oleh masuknya pesan dari orang yang disebut sebagai Lulung.

"Ini begimane ceritanye sih? Kok si gila udeh lapor KPK aje bos? Bisa gawat nih kita."

Kemudian, orang yang diduga Taufik membalasnya, "Iya ji, makanya ane kan udeh bilang sm ente, kita ancem dulu aja dia, bukan langsung angket aja kyk gini. ngamuk dia jadinya."

Atas percakapan itu, Taufik mengatakan bahwa Lulung tidak pernah memanggil dia dengan sebutan "bos", tetapi dengan sebutan "abang" saja. Dia juga mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Lulung via WhatsApp. [Baca: Kata Taufik dan Lulung soal Pesan WhatsApp yang Beredar]


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com