Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sas-sus di Balik Absennya Ketua DPRD pada Rapat Banggar

Kompas.com - 23/03/2015, 10:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidakhadiran Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pada rapat Badan Anggaran di lembaga yang ia pimpin, Jumat (20/3/2015) malam, menjadi pertanyaan banyak pihak, termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Seorang anggota DPRD DKI yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan hal tersebut memang sudah diatur.

Menurut sumber tersebut, Prasetio memang dilarang hadir oleh partainya. "Kan dia (Pras) kader PDI-P, ya harus ikut perintah ketua partainya dong," ujar anggota DPRD DKI itu kepada Kompas.com, Senin (23/3/2015).

Dia mengatakan, pada Kamis (19/3/2015) malam, Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik sempat mengadakan pertemuan dengan Ketua DPD DKI Jakarta Boy Sadikin. Pada pertemuan itu, Taufik disebut berhasil melobi Boy agar menginstruksikan seluruh kader PDI-P di DPRD DKI untuk mendukung penggunaan kembali pagu anggaran 2014.

"Taufik lobinya langsung ke ketua partainya. Kalau dari ketua partai, Pras harus ikut (patuh)," ujar legislator yang juga meminta agar nama fraksinya tidak disebut itu.

Saat dikonformasi, Taufik memang membenarkan bahwa ia telah mengadakan pertemuan dengan Boy. Namun, kata Taufik, pertemuan tidak hanya dihadiri oleh mereka berdua, tetapi juga oleh seluruh Ketua DPD partai se-DKI Jakarta, kecuali Partai Nasdem. Pada pertemuan itu, masing-masing Ketua DPD sepakat untuk menginstruksikan agar kader-kader partai yang ada di DPRD DKI mendukung penggunaan kembali pagu anggaran 2014.

"Semua datang, dukung pergub, kecuali Nasdem," kata Taufik, yang juga Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.

Sampai sejauh ini, Kompas.com belum berhasil memperoleh keterangan langsung dari Pras perihal ketidakhadirannya itu. Begitu juga dengan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Boy Sadikin.

Sebagai informasi, ketidakhadiran Pras pada Jumat malam sempat dipertanyakan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yang sangat berharap Pras hadir pada rapat tersebut. Bahkan, Ahok (sapaan Basuki) sempat mencoba menghubungi Pras, namun ponselnya tidak aktif.

Menurut Ahok, kehadiran Pras bisa membantu Pemprov DKI untuk menggolkan disahkannya rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015 oleh Kemendagri. Sebab, sehari sebelumnya, Pras sudah menyatakan lebih mendukung pengesahan RAPBD 2015, ketimbang harus kembali menggunakan pagu anggaran 2014. Namun, ketidakhadiran Pras membuat sejumlah fraksi yang lebih menyetujui penggunaan kembali pagu anggaran 2014, dapat leluasa mengambil keputusan.

Berdasarkan peraturan yang berlaku, bila lembaga eksekutif dan legislatif tak mencapai kesepakatan dalam penentuan RAPBD, maka besaran APBD yang akan digunakan pada tahun tersebut adalah anggaran yang menggunakan pagu anggaran di tahun sebelumnya. Bila pengesahan RAPBD menjadi APBD ditandai dengan diterbitkannya sebuah peraturan daerah (perda), maka penggunaan kembali APBD tahun sebelumnya di tahun yang sedang berjalan cukup ditandai dengan diterbitkannya sebuah peraturan gubernur (pergub).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com