Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Bocorkan Rencana Kelanjutan Hak Angket terhadap Ahok

Kompas.com - 23/03/2015, 11:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta pada 2015 kemungkinan besar akan kembali menggunakan pagu anggaran 2014, yakni sebesar Rp 72,9 triliun. Hal itu disebabkan karena DPRD tak sepakat dengan RAPBD yang diajukan Pemprov.

Salah seorang anggota DPRD DKI mengatakan, alasan para pimpinan di lembaganya itu tak menyetujui RAPBD 2015 semata-mata lebih disebabkan agar hak angket terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tetap berjalan.

"Kalau pakai 2015, artinya DPRD setuju dokumen yang diajukan (oleh Pemprov) sah. Kalau gitu, buat apa ada angket. Tujuan angket kan untuk menyelidiki dokumen (RAPBD 2015) yang dipakai palsu apa asli," ujar anggota DPRD yang enggan namanya disebut itu kepada Kompas.com, Senin (23/3/2015).

Saat ditanyakan perihal ngotot-nya DPRD yang tetap ingin hak angket berlanjut, anggota itu menyebut adanya kaita antara rencana tersebut dengan memakzulan Ahok (sapaan Basuki). "Supaya rencana impeachment (pemakzulan) jalan terus," ujar legislator yang juga meminta nama fraksinya tak disebut itu.

Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik menyatakan bahwa hak angket memang akan terus berjalan. Hal ini selaras dengan pernyataan Ketua Panitia Hak Angket Mohamad Sangaji pada pekan lalu.

Namun, saat ditanyakan perihal rencana pemakzulan, Taufik belum mau berkomentar. Sebab, ia mengaku masih menunggu hasil angket yang nantinya akan diumumkan dalam sebuah rapat paripurna.

"Belum sampai ke situ, tunggu keputusan panitia hak angket," ujar dia.

Pekan lalu, panitia hak angket Mohamad Sangaji menyatakan, penyelidikan terhadap adanya dugaan maladministrasi dalam pengajuan RAPBD 2015, dan dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, akan tetap berlanjut. Bahkan, kata dia, saat ini penyelidikan panitia hak angket telah memasuki tahap akhir. Yang artinya, hasilnya akan segera diumumkan dalam sebuah rapat paripurna.

"Angket sudah final. Tinggal saya panggil tim ahli untuk diparipurnakan. Paripurnanya setelah tenggat waktu (penyerahan RAPBD 2015) ke Kemendagri tanggal 23 (Maret)," kata dia, di Gedung DPRD, Kamis (19/3/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com