Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Karyawan Saat Margo City Terbakar

Kompas.com - 23/03/2015, 14:20 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Irfan Maulana Yusuf, karyawan rumah makan Ramen1, sedang sibuk melayani para konsumen saat mendengar ledakan dari tempat karaoke. Ramen1 hanya berjarak sekitar 1,5 meter dari tempat karaoke Nav.

"Saya asyik aja melayani konsumen. Ledakan sih terdengar, cuma saya pikir tidak terlalu besar," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Senin (23/3/2015).

Irfan juga melihat beberapa konsumen masih menikmati makanan. Beberapa pengunjung pusat perbelanjaan pun masih menaiki eskalator di depan Nav meskipun saat itu terdengar ledakan. "Pengunjung juga tetap makan, tidak terganggu, dan tetap memesan," kata Irfan.

Kehebohan terjadi ketika para pengunjung melihat pihak keamanan Margo City membawa alat pemadam kebakaran berwarna merah. Saat itu mereka menyadari bahwa telah terjadi kebakaran.

"Pas lihat sekuriti dari bawah lari-lari, baru kami sadar apinya lumayan besar. Dari sana baru kami mengevakuasi diri," kata dia. Meskipun begitu, masih ada pengunjung yang tetap memesan makanan untuk dibungkus.

Api kemudian semakin membesar. Irfan dan rekan kerjanya yang lain berhamburan keluar dari Margonda City. Petugas pemadam kebakaran bisa menguasai api satu jam kemudian.

Irfan menambahkan, omzet restoran tempatnya bekerja turun sampai 90 persen akibat kebakaran itu. "Kemarin belum setengah hari, restoran sudah tutup. Omzetnya baru 10 persen," ujarnya.

Sampai hari ini, Margo City masih ditutup untuk umum. Manajer Komunikasi Margo City Rani Fitriawati mengatakan, Margo City akan dibuka kembali untuk umum, Selasa (24/3/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com