Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Janjikan Kelak Naik Bus Hanya Bayar Rp 250.000 Setiap Bulan

Kompas.com - 31/03/2015, 10:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mematangkan realisasi sistem public service obligation (PSO) untuk angkutan umum di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dengan penerapan sistem itu, tarif angkutan umum akan disamaratakan. 

"Ke depannya, warga hanya bayar Rp 7.000-10.000 per hari atau Rp 250.000 per bulan dan kamu bebas naik bus yang setuju penerapan sistem (PSO) ini. Ini solusi mengatasi naik turun harga BBM di DKI," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (31/3/2015). 

Misalnya, warga yang akan naik kopaja setelah menggunakan transjakarta tidak perlu membayar dua kali. Saat ini, warga yang akan naik bus transjakarta harus berpikir ulang karena harus membayar dobel, saat masuk halte bayar Rp 3.500 dan memilih naik kopaja AC yang terintegrasi Rp 6.000.

Dengan sistem rupiah per kilometer, nanti warga akan tetap membayar Rp 3.500 saat masuk halte saja. Sisa pembayaran tarif angkutan umum ini akan dibayar pemerintah dengan PSO. Tahun ini, Pemprov DKI mempersiapkan Rp 1,36 triliun kepada PT Transjakarta untuk bisa bergabung dengan kopami dan kopaja.

"Kami juga ingin menggabungkan APTB karena kalau warga sudah naik transjakarta bayar Rp 3.500, kan rugi kalau harus bayar tiket APTB Rp 7.000 lagi. Mungkin APTB kami bisa bikin tarifnya Rp 5.000-6.000, sisanya dengan PSO yang diberikan transjakarta," kata Basuki. 

Dengan pemberian subsidi melalui PSO ini, lanjut Basuki, semua angkutan umum akan berada di bawah PT Transjakarta. Selain itu, pembayaran gaji pengemudi tidak lagi berdasarkan sistem setoran banyaknya penumpang, tetapi dengan sistem pembayaran rupiah per kilometer. Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin besar uang yang didapatkan.

Kini, Basuki tinggal menunggu unit bus transjakarta yang akan datang, Juni mendatang. "Sekarang kami juga lagi lelang menentukan tarif rupiah per kilometernya, kan mesti harganya dan itu mesti dilelang dulu. Setelah ketemu tarif rupiah per kilometer yang sama, tinggal dikategorikan ukuran busnya apakah ukuran sedang atau besar," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com