Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan di Balik Terbitnya Pergub bagi M Taufik...

Kompas.com - 02/04/2015, 11:24 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menyimpulkan sebuah pesan dari terbitnya peraturan gubernur untuk APBD 2015. Bagi Taufik, pergub tidak pernah menjadi sesuatu yang disengaja.

"Soal pergub ini pelajaran. Sekali lagi, pergub tidak boleh direncanakan. Tapi, (itu) adalah pilihan, jalan keluar terakhir atas sebuah pilihan," ujar Taufik ketika dihubungi, Kamis (2/4/2015).

Dia mengibaratkan hal ini dengan pasangan suami istri yang memilih untuk bercerai. Menurut Taufik, perceraian biasa terjadi antara suami istri yang tidak memiliki kecocokan lagi. Begitu pula dengan yang terjadi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD. Taufik mengatakan, kedua instansi tidak memiliki kesepahaman tentang APBD 2015.

Bagi DPRD, RAPBD yang diserahkan Pemprov DKI kepada Kemendagri adalah malaprosedur karena bukan hasil pembahasan. Ditambah lagi, DPRD tidak diberi cukup waktu untuk membahas RAPBD setelah proses input pada saat-saat terakhir beberapa waktu lalu. Hal-hal itulah yang menjadi faktor-faktor ketegangan antara keduanya.

Taufik mengatakan, hal itu yang memicu persetujuan DPRD kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menerbitkan pergub sebagai tanda digunakannya pagu APBD tahun lalu. Diputuskannya pergub, kata Taufik, diibaratkan sebagai sebuah perceraian.

"Perceraian itu sah. Tapi, ingat, itu dibenci Tuhan," kata Taufik.

Menurut dia, kedua pihak harus mendapatkan sanksi-sanksi tertentu, seperti halnya anggota DPRD DKI yang mengaku tidak mendapat gaji selama enam bulan. Begitu pun dengan pihak eksekutif yang mendapatkan sanksi yang sama. Hal ini karena Pemprov dan DPRD yang terlambat melakukan pembahasan.

"Dilihat dulu salahnya siapa. Apabila eksekutif yang terlambat menyerahkan RAPBD, yang kena sanksi ya eksekutif. Apabila tidak ada kesepakatan, sanksinya berdua, Gubernur dan DPRD. Saya tidak digaji enam bulan. Kalau Pak Ahok enggak tahu juga, saya bukan yang megang gajinya," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com