Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Gaji Fantastis ke PNS, Kemendagri Anggap Ahok Bingung Habiskan Uang

Kompas.com - 02/04/2015, 17:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Dalam Negeri kembali menegaskan tak menyepakati usulan alokasi belanja pegawai sebesar Rp 19,52 triliun di dalam Rapergub Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015. Direktur Jenderal (Dirjen) Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek menyebut DKI terkena sindrom "bingung menghabiskan uang".

"Di Indonesia, kemampuan fiskal DKI tidak ada yang bisa menandingi, nomor satu. Tetapi sayang, sebagian digunakan hanya untuk belanja pegawai, makanya kami kritisi, berikan perhatian," kata pria yang akrab disapa Donny itu di dalam Rapat Klarifikasi Rapergub APBD 2015, di Gedung Blok F Kemendagri, Kamis (2/4/2015).

Donny mengatakan, DKI melakukan pemborosan dengan mengalokasikan 24 persen belanja pegawai dari total APBD 2015. PNS DKI, kata dia, menerima uang perjalanan dinas meski hanya mengantarkan berkas dari lantai 18 ke lantai 20, Gedung Blok E, Balai Kota Jakarta. Sementara di instansi lainnya, termasuk Kemendagri, jika masih dalam satu kota tidak tergolong kategori perjalanan dinas.

"Tipikal APBD DKI ini bingung menghabiskan duit. Kami ke Tanah Abang, Lapangan Banteng tidak masuk perjalanan dinas. Tetapi kalau DKI beda lagi, dari lantai 18 ke lantai 20 itu dihitung perjalanan dinas, mereka dikasih duit (anggaran)," kata Donny.

Oleh karena itu, ia meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama untuk mengevaluasi kembali besaran belanja pegawai. Terlebih, DKI meningkatkan usulan alokasi belanja pegawai di Rapergub APBD 2015 dari Rp 19,02 triliun menjadi Rp 19,52 triliun. Padahal, Kemendagri sudah mengimbau DKI untuk memangkas anggaran itu saat mengajukan Raperda APBD 2015. 

"Kami temukan kok terjadi kenaikan belanja pegawai. Yang kemarin kami minta turunkan pada Raperda, kok sekarang nambah lagi. Lalu di mana letak keberpihakan belanja publik ini kepada masyarakat? Tolong Pak Gubernur, alokasi belanja pegawai ini sampai sepertiga APBD," kata Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com