Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA Penentu Ujung Hak Menyatakan Pendapat DPRD DKI

Kompas.com - 07/04/2015, 09:54 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana hak menyatakan pendapat (HMP) terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang sedang digodok DPRD DKI akan berujung di Mahkamah Agung (MA). MA kelak bisa menolak atau mengabulkan rekomendasi dari hak anggota Dewan tersebut.

Pakar hukum tata negara, Refly Harun, menjelaskan, hak menyatakan pendapat memang hak dari anggota DPRD untuk menyikapi hasil hak angket yang telah diparipurnakan kemarin.

"HMP itu hak DPRD menyatakan pendapat mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis. Namanya menyatakan pendapat, ya pendapat apa saja bisa," kata Refly, Selasa (7/4/2015).

Refly menjelaskan, hak menyatakan pendapat bisa digunakan sebagai kelanjutan dari hak interpelasi atau hak angket yang telah dilakukan DPRD sehingga semua pendapat, baik yang konstruktif maupun yang bersifat menjatuhkan, akan semuanya ditampung.

Adapun ujung dari hak menyatakan pendapat adalah menyerahkan semua pendapat ke MA untuk dibahas. Jika dirasa ada pendapat anggota Dewan yang tidak sesuai dan tidak benar, MA dipastikan bisa menolak untuk mengabulkan rekomendasi dari hak menyatakan pendapat itu.

"Nanti MA yang akan memutuskan apakah HMP itu dikabulkan apa tidak. Apakah pendapat DPRD itu benar apa tidak akan diuji di MA," kata Refly.

Rekomendasi dari hak menyatakan pendapat itu bisa bermacam-macam, tergantung apakah yang diutarakan oleh para anggota Dewan, termasuk salah satunya rekomendasi pemberhentian kepala daerah.

Refly menjelaskan, ujung hak menyatakan pendapat tidak hanya berbuah pada pemberhentian kepala daerah. "Macam-macam. DPRD bisa rekomendasikan kalau Gubernur harus perbaiki etika, misalnya, atau harus efektif saat menyusun APBD, dan sebagainya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com