Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegat Pengendara Mobil, "Debt Collector" Dipukul Warga

Kompas.com - 07/04/2015, 18:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ulah empat debt collector mengejutkan Mala (50) dan putranya Fajri (23). Para debt collector itu mencegat keduanya ketika tengah mengendarai mobil Honda Stream di Jalan Bakasi Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (7/4/2015).

Mendadak, para pelaku yang menggunakan mobil Daihatsu Luxio itu menghadang memalangi mobil yang sedang dikemudikan Fajri. Tiga pelaku lalu turun dan menghampiri.

Para pelaku lalu meminta Fajri yang berada di dalam mobil untuk membukakan pintu. Fajri lalu menurunkan kaca mobil. "Pas saya turunkan kaca, dia rampas kunci," kata Fajri, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Selasa petang.

Fajri panik dengan ulah pelaku yang sebagian berperawakan warga asal Indonesia Timur ini. Tak hanya dia, sang ibu juga dibuat panik. Tanpa alasan jelas, para pelaku meminta Fajri dan ibunya keluar mobil.

Bukannya mendapatkan perlakuan baik, keduanya mengalami perbuatan tidak menyenangkan. "Ibu saya dicekek dan saya sempat dipukul sekali di sini," ujar dia sambil menunjukan lengan tangannya.

Fajri mengatakan, para pelaku menyebutkan mobil tersebut 'bermasalah'. Namun, ia membantah mengalami masalah di angsurannya. Keributan itu akhirnya mengundang perhatian warga.

Warga yang naik pitam sempat memukuli salah satu debt collector dan menangkap yang lainnya. Keempatnya digiring ke kantor polres. Kiki (26), kakak Fajri, pemilik mobil tersebut mengatakan hal senada.

Kiki menceritakan, para debt collector tersebut menuding dia menunggak setahun. "Terakhir saya bayar angsuran itu tanggal 16 Maret, jadi tidak ada masalah di angsuran. Nanti tanggal 16 lagi baru dibayar kan," ujar Kiki, sambil menunjukan bukti lunas dari sebuah finance.

Ia mengatakan, perbuatan pelaku termasuk perampasan. Menurut keterangannya, para pelaku mengaku disuruh seseorang dengan upah Rp 10 juta.

Namun, para pelaku tak mampu menunjukkan bukti dan surat tugas yang jelas. Saat ini, keempatnya tengah diperiksa Polres Metro Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com