Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Narkoba Masuk dari Jalur Laut, Polisi Kerahkan 7 Kapal Patroli

Kompas.com - 08/04/2015, 15:44 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelendupan narkoba tidak hanya melewati jalur udara dari bandar udara, tetapi juga lewat jalur laut. Untuk mencegah narkoba masuk melewati jalur laut ke Jakarta, Polda Metro Jaya melalui Direktorat Polisi Air gencar melakukan patroli.

Direktur Polisi Air Polda Metro Jaya Komisaris Besar Makhruzi Rahman, mengatakan, tujuh kapal polisi digunakan untuk patroli di enam titik lokasi Kabupaten Kepulauan Seribu. Patroli itu bertujuan untuk mendeteksi dan memeriksa setiap kapal yang datang.

"Ini untuk mengantisipasi masuknya narkoba lewat jalut laut ke Jakarta," kata Makhruzi di Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Ia menjelaskan, ada enam titik jalur patroli laut yang setiap hari dijaga, antara lain di bagian barat, tengah, dan timur Kabupaten Kepulauan Seribu. Setiap kapal diisi oleh tiga sampai enam anggota. Makhruzi mengungkapkan, untuk membantu anggota mendeteksi dan memeriksa kapal-kapal yang datang, polisi juga selalu membawa anjing pelacak narkoba.

"Anjingnya dari Detasemen K-9 Direktorat Polisi Satwa Mabes Polri," terang dia.

Ia menjelaskan, anjing polisi diperbantukan untuk memeriksa bagian dalam kapal yang dihentikan. Anjing polisi sudah dilatih untuk melacak keberadaan narkoba sehingga membantu anggota untuk mengidentifikasi penyelundup. Polisi, lanjut dia, dan empat penyelam untuk memeriksa bagian bawah kapal. Sebab, narkoba juga bisa diselundupkan dengan cara diikat di bawah kapal. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com