Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Solusi Macet akibat Parkir dan Pedagang Batu Akik yang Semrawut

Kompas.com - 11/04/2015, 16:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan lalu lintas terjadi di Jalan Jatinegara Barat I, tepatnya di depan Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur. Sisi kiri dan kanan jalan tersebut kini dipenuhi pedagang batu akik dan parkir kendaraan.

Penuhnya jalan itu menjadi biang macet. Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengaku, jajarannya telah berupaya untuk melakukan penertiban. Salah satunya yakni menertibkan pedagang batu dengan mobil bak terbuka.

Para pedagang ini dianggap penyumbang kemacetan karena parkir di tepi jalan. "Sekarang yang pakai mobil pikap kita tata, jangan sampai ganggu jalan di sini. Kalau masuk kita tertibkan," kata Bambang seusai meninjau Pasar Rawa Bening, Sabtu (11/4/2015).

Selain itu, pedagang di trotoar juga diatur agar tidak mengganggu atau berjualan di jalan. Namun, hal itu tidak mengubah kemacetan. [Baca: Penjual Batu Akik di Rawa Bening Tumpah ke Jalan, Lalu Lintas Macet]

"Kami minta maaf untuk masyarakat yang terganggu di jalan karena penggemar batu sangat tinggi. Akan kita cari solusi atasi kemacetan akibat pengunjung batu," ujar Bambang.

Salah satu solusi mengatasi kemacetan yakni menangani masalah parkir. Parkir di Jalan Jatinegara Barat I memakan bahu tepian jalan. Namun, parkir ini tidak dapat ditertibkan.

Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 64 Tahun 2011 sehingga parkir di tepi jalan tersebut menjadi "legal". Padahal, parkir di tepian jalan itu juga menyumbang kemacetan.

Selain itu, keluar masuk kendaraan ke dalam Pasar Rawa Bening juga menyebabkan hal yang sama.

Bambang mengaku sudah meminta kepada pengelola pasar untuk memberlakukan sistem buka tutup parkir. Selain itu, saat ini tengah dicari lahan parkir tambahan. Ada lahan di sebelah Pasar Rawa Bening, tetapi dimiliki oleh Dinas Olahraga DKI.

"Di belakang ini ada tanah kosong, katanya punya Dinas Olahraga. Nanti coba kita rembuk dan manfaatkan dan akan dikelola resmi dengan UPT parkir," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com