Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Apresiasi atau Kritik Polisi? Salurkan Lewat Film Pendek

Kompas.com - 13/04/2015, 17:48 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja polisi selalu menjadi sorotan di tengah masyarakat. Seiring berkembangnya teknologi, masyarakat pun kerap menyoroti kinerja polisi dengan merekam video dan mengunggahnya ke media sosial.

Menyadari hal itu, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta kembali mengadakan Festival Film Pendek Polisi untuk kedua kalinya. Ketua Panitia Police Movie Festival 2, Egidio Fernando, mengatakan bahwa tahun ini tema yang diusung kompetisi itu adalah 'Polisi Harapan'.

Peserta bisa membuat film pendek seputar kinerja polisi selama ini. "Bukan berarti hal-hal yang baik saja, tetapi juga bentuk kritik, celaan, itu akan kami tampung dan kita seleksi. Jika terpilih maka bisa dijadikan sebagai nominasinya," ujar Egidio di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/4/2015).

Police Movie Festival 2 ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa STIK. Kegiatan ini dibentuk sebagai upaya untuk melihat gambaran sesungguhnya dalam bentuk film dokumenter tentang polisi yang ada di tengah-tengah masyarakat. Tujuannya adalah untuk mendekatkan institusi Polri dengan masyarakat. Panitia, kata Egidio, berharap dengan sarana film ini juga bisa menjadi sarana reflektif bagi institusi Polri.

Sementara itu, Dosen STIK Yundini Husni Erwin mengungkapkan Police Movie Festival 2 ini merupakan film berdurasi pendek tentang polisi. Yundini mengatakan, lomba ini terbuka bagi umum WNII tanpa batasan usia.

Peserta berupa kelompok dengan jumlah kelompok yang tidak dibatasi, dan peserta wajib memahami lomba dan menyepakati seluruh ketentuan perlombaan.

Berikut ketentuan lomba, yaitu:

1. Publikasi dan pendaftaran serta pengumpulan film dibuka pada 9 Maret-1 Juni 2015. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2015.
2. Peserta wajib mengisi form pendaftaran, form pertanggungjawaban orisinalitas karya dan form persetujuan publikasi dengan hak cipta sepenuhnya milik peserta.
3. Panitia berhak mendiskualifikasi peserta apabila peserta terbukti melanggar syarat dan keputusan yang telah ditetapkan panitia.
4. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
5. Film merupakan hasil produksi sendiri dan bukan hasil karya orang lain.
6. Musik/lagu dan materi lainnya (foto, grafis, dan lain-lain) tidak melanggar hak cipta. Pelanggaran dan gugatan atas hak cipta terhadap karya yang diikutkan dalam kompetisi ada di luar tanggung jawab panitia.
7. Peserta wajib menyertakan surat pernyataan dari pemegang hak cipta, apabila menggunakan materi non-orisinal.
8. Durasi film maksimal 5-7 menit, teermasuk opening dan credit title.
9. Film wajib menggunakan subtitle Bahasa Indonesia jika menggunakan bahasa daerah atau Bahasa Inggris.
10. Film dikirimkan dalam bentuk 2 buah DVD-Video PAL dan 1 buah DVD Data Film (formet avi. mpg, mp4 atau mov).
11. Sinopsis, poster dan still photo disimpan di dalam keeping CD yang terpisah dengan file film. 12. Menyertakan poster digital (ukuran A3) dari film yang dikompetisikan dengan format jPeg. 13. Menyertakan fotokopi kartu identitas (kartu pelajar/kartu mahasiswa) sebanyak 2 lembar (hanya produser dan sutradara).
14. Panitia paling lambat menerima film beserta kelengkapannya tanggal 1 Juni 2015.

Untuk peraturan lomba dan persyaratan serta formulir dapat didi www.festivalkreatif.com. Peserta bisa menghubungi panitia di Sekretariat Police Movie Festival 2, Kampus PTIK Jl Sultan Agung Tirtayasa No 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Kematian Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha Tambang

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Kematian Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha Tambang

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com