Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Kos Tidak Boleh Terima Tamu di Kamar Kos

Kompas.com - 16/04/2015, 16:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali menilai, rumah kos yang menjadi tempat praktik prostusi disebabkan longgarnya aturan pengelolaan rumah kos. Menurut Ashraf, saat ini kehidupan di rumah kos semakin bebas. Tamu bisa langsung masuk ke kamar penghuni tanpa perlu meminta izin kepada pemilik kos.

Menurut Ashraf, seharusnya pemilik kos bisa menerapkan peraturan yang tegas kepada para penghuni kos terkait peraturan penerimaan tamu. Selain untuk mencegah penyalahgunaan izin kamar kos, Ashraf menilai peraturan ini juga bertujuan untuk menjaga keamanan penghuni kos.

"Penghuni kos tidak boleh terima tamu di kamar kos. Di sebelah rumah saya juga ada rumah kos. Tapi penghuninya tidak boleh menerima tamu di kamar. Jadi harus ada ketegasan," kata Ashraf, di Gedung DPRD DKI, Rabu (16/4/2015).

Selain ketegasan pemilik, Ashraf menilai setiap rumah kos seharusnya memiliki petugas keamanan sendiri. Kalaupun pemilik tidak bisa memenuhinya, ia menyarankan agar pemilik kos rutin melakukan koordinasi dengan petugas keamanan lingkungan.

"Kemarin kos yang di Tebet itu kan hanya ada seorang petugas sapu. Harusnya kan ada petugas keamanannya juga. Itu harus dipenuhi. Kalau tidak bisa, paling tidak harus ada hansip atau keamanan RW yang rutin melakukan pengawasan," ujar dia.

Sebagai informasi, sebuah rumah kos-kosan yang berada di kawasan Jalan Tebet Utara 1, Tebet, Jakarta Selatan menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir. Sebab, rumah tersebut ditengarai telah dijadikan tempat dilakukannya praktik prostitusi online.

Hal itu menyusul terungkapnya kasus pembunuhan terhadap salah seorang penghuni kos bernama Deudeuh Alfi Syahrin (26), di kamar kosnya, di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/2015). Dalam perkembangannya, Deudeh diketahui berprofesi sebagai PSK yang dibunuh oleh pelanggannya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com