Salah satu yang pertama kali melihat tawuran puluhan siswa di jalan raya tersebut adalah Bripda Kadek Wisnu Candra Purnama (21). Kadek awalnya bingung dengan kondisi lalu lintas yang macet di dekat selter transjakarta Jembatan Gantung ke arah Tangerang.
Sesaat setelah terhambat macet, tiba-tiba ada sekumpulan siswa yang berhamburan ke jalan dan berteriak-teriak. [Baca: Terlibat Tawuran, Dua Peserta UN Online di SMKN 35 Diamankan Polisi]
"Dari jauh, saya lihat kayak ada yang berkelahi. Saya turun langsung jalan kaki ke sana. Ternyata, mereka tawuran," tutur Kadek.
Kadek yang masih seorang diri mengaku spontan langsung berusaha melerai mereka dengan mendatangi kumpulan siswa yang sedang berkelahi.
Para siswa itu dianggap telah membahayakan orang lain di sekitar karena Kadek melihat ada yang membawa senjata tajam berupa pedang samurai dan sabit.
Siswa yang terlibat tawuran juga masih kelihatan emosi saat didatangi hingga akhirnya mereka terlihat seperti akan menyerang Kadek.
"Saya langsung ditodong sama petasan tembak. Ini tangan saya jadi biru," ucap Kadek sembari memperlihatkan jari tangannya yang terluka.
Untuk mengantisipasi keadaan yang semakin tidak terkendali, Kadek pun mengeluarkan pistol miliknya dan mengeluarkan tembakan peringatan ke atas.
Mendengar tembakan tersebut, para pelajar langsung kabur berhamburan. Tidak lama dari saat itu, tujuh anggota Sabhara Polda Metro Jaya lainnya datang dari belakang.
Mereka ikut membantu Kadek mengejar siswa yang menodong petasan tembak tadi, tetapi siswa itu berhasil kabur. Petugas akhirnya bisa menangkap dua orang siswa yang tertinggal dari kumpulan, yaitu AUH (17) dan ASA (16).
Keduanya merupakan siswa SMK Negeri 35. "Yang nembak petasan itu temannya si ASA," ujar Kadek.
Anggota Sabhara Polda lainnya, Bripda Alif Ramdani, menyayangkan kelakuan siswa yang tawuran.
Sebab, AUH dan ASA merupakan siswa kelas akhir yang habis mengerjakan ujian nasional (UN) secara online pada hari terakhir.
"Mau gimana ya, saya kesal juga, mereka masih muda-muda, baru selesai ujian saja sudah kayak gitu kelakuannya, mau jadi apa nanti. Kasihan orangtuanya," ucap Alif.
AUH mengaku bahwa tidak tahu-menahu soal kejadian tawuran yang barusan terjadi. "Saya enggak tahu, Bang. Saya cuma diajak main, tahu-tahu sampai sana sudah ramai. Tahu-tahu saya dikejar," kata dia.
Hingga pukul 20.30 WIB, AUH dan ASA masih diamankan di Polsek Cengkareng sembari menunggu orangtua atau perwakilannya dari sekolah untuk menjemput.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.