Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Transjakarta "Ngomel" Tak Tahu Jalan, Penumpang Disuruh Turun

Kompas.com - 22/04/2015, 09:51 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dua warga asal Pondok Gede, Jakarta Timur (Jaktim), Vega (19) dan Keke (19), kesal karena terpaksa turun sebelum selter tujuan. Mereka batal melamar pekerjaan dan memutuskan untuk pulang kembali ke rumah.

"Tadinya mau ke Sudirman, mau naruh lamaran kerja, tetapi enggak jadi soalnya jalannya ditutup," ujar Vega kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2015).

Sebelumnya, menurut Vega, petugas selter tidak memberi informasi terkait penutupan arus lalu lintas karena penyelenggaraan KTT Asia Afrika. Dengan demikian, ia dan rekannya, Keke, naik bus seperti biasa dari Selter Pinang Ranti, pukul 08.45 WIB. Keduanya naik transjakarta Koridor IX jurusan Pinang Ranti-Grogol.

Namun, saat melewati Selter Pancoran Tugu, tiba-tiba petugas memberi tahu kalau bus akan berputar arah, dan penumpang akan diturunkan di Selter Tegal Parang atau dua halte setelah Selter Pancoran Tugu.

"Terus sopirnya ngomel-ngomel karena tidak tahu jalan. Akhirnya muter di putaran balik Pancoran. Semua penumpang disuruh turun, loncat dari bus," kata Vega.

Menurut pantauan Kompas.com, belasan penumpang terpaksa turun berjalan kaki dari putaran balik Pancoran menuju Selter Pancoran Tugu. Penumpang juga menolak tap di pintu masuk karena sebelumnya telah diturunkan paksa.

"Lho, kan tadi turunnya dipaksakan, kok harus tap lagi? Saya enggak mau tap lagi. Udah disuruh loncat, jalan kaki, minta tap lagi. Kan belum waktunya turun," gerutu seorang penumpang.

Pihak petugas selter mengaku tidak tahu bahwa ada pengemudi bus yang menurunkan penumpang di tengah jalan. Petugas beralasan, hal tersebut bersifat salah pengertian saja.

"Mungkin miskomunikasi. Harusnya kan habis Pancoran (Tugu), bus sudah masuk tol dan keluar di Pintu Tol Slipi Petamburan," timpal petugas Selter Pancoran Tugu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com