Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Masuk "Pesta Bikini" Pelajar mulai Rp 500.000 hingga Rp 1,5 Juta

Kompas.com - 23/04/2015, 14:14 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyelenggara acara "Splash After Class", yang undangannya disebar melalui media sosial, ternyata mematok tarif tertentu bagi murid kelas XII yang ingin ikut. Hal tersebut diketahui oleh salah satu wali kelas di SMA Negeri 24, Jakarta, setelah mencari tahu lebih lanjut melalui internet.

"Satu anak itu (harga) tiketnya dari Rp 500.000, Rp 750.000, sampai Rp 1.500.000 juga ada," tutur Wakil Kepala SMA Negeri 24 Bidang Kesiswaan Erni Surwati, Kamis (23/4/2015).

Erni diinformasikan tentang besaran tarif itu oleh salah satu wali kelas yang juga guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Guru TIK itu mencari tahu soal undangan "pesta bikini" setelah Kepala SMA Negeri 24 Umaryadi mendapat info itu dari grup chatting yang beranggotakan sesama kepala sekolah di Jakarta, pagi ini.

Menurut guru TIK yang biasa dipanggil Bu Yeyen itu, iklan soal "pesta bikini" tersebut sudah disebar dan dimuat di YouTube.

Namun, Erni tidak ingat apa kata kunciyang harus dimasukkan untuk mencari video tersebut di YouTube.

Undangan acara tersebut menyertakan keterangan dress code berupa bikini summer dress yang diadakan pada Sabtu (25/4/2015) pukul 22.00 WIB di The Media Hotel, tepatnya di area kolam lantai enam gedung tersebut.

Beberapa baris info kontak turut disertakan, dengan nama penyelenggara Divine Production, dari akun Instagram, Twitter, sampai nomor handphone. Di bagian bawah poster terdapat tulisan berupa nama-nama SMA dan SMK di Jakarta dan sekitarnya yang mendukung acara tersebut, salah satunya SMA Negeri 24.

Erni menegaskan bahwa SMA Negeri 24 tidak tahu-menahu, apalagi untuk mendukung penyelenggaraan pesta itu.

Menurut dia, sebuah acara yang resmi harus memiliki persetujuan dari pihak sekolah dan ditandatangani oleh kepala dari sekolah yang bersangkutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com