Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengetahui Kerja Tim "CSI" ala Polda Metro Jaya

Kompas.com - 02/05/2015, 10:14 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Suka menyaksikan film-film kerja polisi ala "Crime Scene Investigation (CSI)"? Salah satunya adalah bertugas mengidentifikasi jenazah. Polda Metro Jaya pun memiliki tim ini. Namun, lebih dikenal sebagai tim Disaster Victim Identification (DVI).

Tim DVI ini spesifik bertugas untuk menemukan identifikasi jenazah tak dikenal. Bisa korban ledakan seperti kala bom Bali, atau seperti mencari identitas pria yang jatuh di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat (1/5/2015) sore. Pria yang terjatuh dengan kondisi terbakar itu, saat ini belum diketahui identitasnya.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan, ada tiga hal yang dibutuhkan polisi untuk mengidentifikasi secara primer. “Hal itu adalah sidik jari, gigi geligi, dan DNA,” kata Musyafak beberapa waktu lalu.

Mengacu pada kasus pria jatuh di SUBGK, polisi kesulitan karena kondisi tubuh korban yang terbakar, sehingga sidik jarinya rusak. Namun, masih ada dua hal lainnya yakni gigi geligi dan DNA. Namun, proses identifikasi membutuhkan waktu. Maka, hingga saat ini tim DVI masih bekerja untuk mengidentifikasi pria itu.

Musyafak menjelaskan, DVI merupakan bagian dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan yang berfungsi untuk mengidentifikasi korban secara ilmiah. Sebab, merupakan hak asasi setiap manusia untuk teridentifikasi.

"Prosedur untuk mengidentifikasi harus dapat dipertangungjawabkan secara sah hukum dan dilaksanakan ilmiah," kata dia.

Musyafak menjelaskan, proses identifikasi polisi memiliki standar internasional. Sehingga, hasil identifikasi dapat diakui di seluruh dunia. “Ada standar intelpol untuk mengidentifikasi, ilmunya sama di mana-mana,” kata dia.

Identifikasi korban berguna untuk proses penyidikan jika itu mengacu kepada sebuah kasus. Tujuan lainnya, kata Musyafak, mungkin adalah untuk memperoleh asuransi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com