Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakut Rawan Preman, Polisi Tambah Petugas Kamtibmas

Kompas.com - 05/05/2015, 02:16 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir sebagian besar daerah di Jakarta Utara rawan preman. Untuk itu, pihak Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) akan menambah anggota di sejumlah titik yang dianggap rawan.

"Paling rawan itu di sekitar terminal Tanjung Priok, khususnya di Warakas, Jalan Raya Cacing, Pemukiman kumuh Bandengan, Kalijodo, Sunter, dan wilayah perbatasan Jakarta Barat hingga Kamal Muara. Kita juga akan selalu tambah anggota terbuka dan tertutup," tegas Kapolrestro Jakut, Kombes M Iqbal, saat menggelar hasil tangkapan razia di halaman Mapolrestro Jakut, Senin (4/5/2015).

Menurut Kapolres, operasi preman akan terus digencarkan agar dapat menciptakan suasana keamanan dan ketertiban di masyarakat (Kamtibmas).

Sebelumnya, Polrestro Jakut mengamankan 91 dalam razia preman berikut barang bukti berupa enam senjata tajam, dua ponsel, sejumlah uang, dan minuman keras. Razia tersebut, kata Kapolres, dilakukan serentak oleh Polres jajaran se-DKI. 

"Karena polisi selalu hadir di tengah masyarakat untuk menjaga aturan hingga penyidikan," terangnya

Dari jumlah tersebut, enam di antaranya terbukti berupaya melawan hukum. Selebihnya akan di data dan diserahkan ke Sudin Sosial untuk dibina. Sementara itu, untuk kategori anak di bawah umur yang ikut terjaring razia, polisi akan memanggil keluarganya.

"Semua kita data, apakah kategori DPO (Daftar Pencarian Orang) atua pemain baru. Kalau tidak, akan dibina dan diberi penyuluhan sebelum dikembalikkan ke masyarakat. Itu sudah menjadi tugas kita (polisi) selaku pengayom masyarakat," demikian Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com