Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lagi 'Markir' Terus Diajak Foto-foto sama Buser, lalu Dibawa ke Kantor Polisi"

Kompas.com - 04/05/2015, 22:47 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari total 91 preman yang terjaring razia, ada satu orang yang masih di bawah umur. ITD (13), warga Tanjung Priok, diamankan polisi saat sedang melakukan aktivitas rutinnya, yaitu memarkirkan kendaraan di wilayah Jaya, Koja, Jakarta Utara, Senin (4/5/2015) siang.

"Enggak tahu juga. Tadi lagi markir terus diajak foto-foto sama Buser. Terus dibawa ke kantor polisi," kata ITD.

Menurut ITD, dia ditangkap karena menjadi juru parkir ilegal. Namun, remaja putus sekolah tersebut mengaku terpaksa bekerja lantaran untuk membantu menafkahi kebutuhan keluarganya.

"Sebetulnya memang tidak boleh (jaga parkir) sembarangan. Tetapi, mau bagaimana lagi. Sekalian bantu keluarga cari duit," kata bungsu dari tujuh bersaudara tersebut.

Pantauan Kompas.com, beberapa preman yang diamankan polisi diminta membuka baju agar terlihat tatonya. Bahkan, salah satu preman ada yang mengukir tato bertuliskan "I Love Mom" di dadanya.

"Iya Pak. Saya sayang mama saya meskipun kadang-kadang suka galak," kata pria yang bernama Anto (23) tersebut.

Anto mengaku bekerja sebagai pengamen keliling di kawasan yang banyak warung makannya. Dari hasil mengamen, dia sanggup mengumpulkan uang sekitar Rp 35.000-Rp 70.000 per hari.

"Lumayanlah Bang. Sebelumnya, waktu kerja di studio tato dua bulan lalu, paling cuma dapat Rp 800.000-Rp 900.000 sebulan," kata pengamen yang diciduk saat sedang melantunkan lagu tersebut.

Sementara itu, Santoso (28), warga Srengseng Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengaku nekat merampas handphone seorang laki-laki di Jalan Royal, di Kelurahan Muara Baru, sekitar pukul 07.30 WIB. Residivis kasus pencurian dengan kekerasan (curas) tersebut terpaksa kembali ke bui akibat ulahnya.

"Untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah. Kalau hanya mengandalkan penghasilan saya, paling cuma dapat Rp 6 juta, itu pun harus melaut selama tiga bulan," ujar lelaki yang mengaku bekerja sebagai nelayan itu.

Polrestro Jakarta Utara mengamankan 91 orang dalam razia preman. Selain itu, aparat juga mengamankan barang bukti berupa 6 senjata tajam, 2 ponsel, sejumlah uang, dan minuman keras.

Penangkapan tersebut dihasilkan seusai melakukan mapping di tujuh titik rawan curas, pemalakan, penjambretan, tawuran, hingga "bajing loncat" di wilayah Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com