Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Sidang Udar Pristono Diberondong 100 Pertanyaan

Kompas.com - 06/05/2015, 15:10 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 100 pertanyaan diajukan kepada Hasbi Hasibuan dalam persidangan kasus korupsi pengadaan bus transjakarta yang menyeret nama Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Persidangan yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB di ruang sidang lantai 1 Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Selatan, itu mengagendakan keterangan saksi, yakni pihak kuasa pengguna anggaran (KPA) dan pejabat pembuat komitmen (PPK) DKI Jakarta yang bertanggung jawab dalam pengadaan bus transjakarta periode 2012-2013. Saksi ini didatangkan oleh jaksa penuntut umum.  

Saksi Hasbi Hasibuan yang kala itu menjadi Kepala KPA merangkap PPK lebih banyak menjawab "tidak tahu" pada JPU, penasehat hukum Udar Pristono, maupun majelis hakim yang bergantian menanyainya. Termasuk ketidaktahuannya terhadap spesifikasi transjakarta yang tidak sesuai dengan perancangan awal.

"Saya tidak mengetahui kalau ternyata spesifikasi transjakarta banyak yang tidak cocok karena saya tidak berwenang untuk mengetahui itu. Laporannya kan langsung pada Dinas," sebut Hasbi di depan majelis hakim yang dipimpin hakim Artha Theresia, pada Rabu siang.

Hingga pukul 14.00 WIB ini, persidangan Udar Pristono masih terus berlangsung. Selain Hasbi, JPU juga akan menghadirkan 4 orang lainnya pada persidangan ini. Keempat orang tersebut adalah Gusti Ngurah Wirawan, Mickle Mangasa H Parulian, dan Suratno Widodo. Mereka adalah petugas pemprov DKI Jakarta yang ikut bertugas saat pengadaan transjakarta periode 2012-2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com