Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinding Rumah Lokasi Penggerebekan Warga Tiongkok Dipasangi Peredam

Kompas.com - 07/05/2015, 15:12 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lokasi penggerebekan 33 warga negara Tiongkok di Jalan Kenanga, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, selama ini dikira rumah kosong oleh warga. Sebab, dari luar, di rumah tersebut seperti tidak ada aktivitas.

Tetangga yang terpaut dua rumah dari lokasi penggerebekan, Mimi Maryani (42), mengaku tidak mendengar suara yang bising dari rumah itu. Sehari-hari, rumah itu senyap seperti tidak berpenghuni.

"Enggak pernah kedengaran suara. Memang beberapa kali saya melihat orang Tionghoa yang masuk keluar rumah itu, tetapi tidak pernah ada komunikasi. Pagarnya juga selalu tertutup," kata Mimi di depan rumahnya, Kamis (7/6/2015).

Menurut pantauan Kompas.com, rumah yang digerebek petugas dari Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (6/5/2015) malam lalu, itu tampak dipasangi peredam suara pada dindingnya.

Peredam terutama dipasang pada sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat banyak telepon. Ruangan itu berukuran sekitar 5 x 6 meter. Setiap jendela di ruangan tersebut ditutup rapat oleh peredam suara, begitu pula dindingnya.

Menurut Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, ruangan itu dipasangi peredam agar suara tidak terdengar tetangga. Sebab, telepon mereka berdering setiap hari.

Tidak hanya di ruang kerja, jendela setinggi dua meter yang berada di lantai dua juga ditutup rapat dengan busa peredam suara. Hal itu untuk mencegah agar suara aktivitas dari dalam rumah tidak terdengar di luar.

Secara umum, rumah tersebut tampak tidak terawat. Cat rumah, warna abu-abu dan putih, terlihat sudah kusam. Rumput di halaman menjulang tinggi seperti tak pernah dipangkas.

Lantai rumah itu tampak kotor dengan sampah kemasan minuman dan makanan. Lantai juga kotor karena debu dan tanah. Meja di dapur juga tampak kotor dengan cipratan minyak dan kuah makanan yang sudah mengering.

Sebelumnya, polisi menggerebek sebuah rumah yang dikira sebagai lokasi prostitusi. Ternyata, rumah tersebut adalah lokasi aktivitas pemerasan lewat telepon untuk pengusaha dan koruptor yang memiliki rekening gendut di Tiongkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com