"Mereka membangun server di sini, yang bisa mendeteksi koruptor dengan rekening gendut di Tiongkok," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, Kamis (7/5/2015) di lokasi.
Herry menjelaskan, mereka kemudian berhubungan lewat telepon dengan komplotannya di Tiongkok yang bertugas memverifikasi data kasus korupsi di sana. Mereka yang di Indonesia kemudian memeras koruptor lewat telepon. Setiap hari, kata dia, 33 WN Tiongkok itu ditugaskan menerima telepon dan menelepon sindikat penipuan tersebut.
Mereka juga harus berhubungan dengan korban penipuan yang menjadi target mereka. Target mereka, kata Herry, merupakan koruptor, mulai dari pejabat hingga pengusaha. Mereka diancam untuk memberikan sejumlah dana tertentu kepada sindikat penipuan itu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, puluhan telepon kabel ditemukan dari rumah dua lantai tersebut. Telepon tersebut memiliki koneksi langsung dengan internet. Di atap terdapat antena dengan ukuran sekitar 1,5 meter yang berfungsi menerima dan memberikan sinyal. "Itu untuk server-nya," kata Herry.
Saat ini, mereka yang digerebek sudah dibawa ke kantor Imigrasi. Sementara itu, satu orang yang meninggal dunia saat akan melarikan diri dibawa ke RS Polri Kramatjati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.