"Enggak apa-apa, ambil saja duitnya. Kalau jadi silpa, gue ambil karena BUMD butuh banyak modal," kata Basuki, saat dikonfirmasi, Jumat (8/5/2015) lalu.
Beberapa BUMD yang akan diberi suntikan modal seperti PT Transjakarta untuk membeli banyak bus baru, Bank DKI untuk meningkatkan ke BUKU (Bank Umum Kategori Usaha) 3, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan lain-lain.
Di sisi lain, ia juga mengaku tidak akan memberi imbauan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) untuk mempercepat lelang.
Basuki menengarai, lambatnya pengajuan lelang tender ini disebabkan masih banyaknya SKPD dan UKPD yang menolak penyusunan anggaran melalui sistem e-budgeting. Banyak SKPD dan UKPD yang kini beralasan kesulitan menggunakan sistem e-budgeting.
"Kan lucu, harusnya e-budgeting kan lebih mudah, berarti sistemnya enggak benar, biarin saja. Wajarlah saya sudah hitung kok tahun ini (bakal ada gesekan) enggak apa-apa," kata Basuki.
Meskipun lelang tender lambat, Basuki mengklaim program-program pada APBD 2015 tetap berjalan.
Basuki mengaku telah mengimbau SKPD dan UKPD melaksanakan lelang rancang bangun untuk program infrastruktur sejak November lalu. Namun, SKPD dan UKPD justru tidak melaksanakan imbauannya tersebut.
"Paling cuma bangun GOR saja (yang tidak terlaksana), enggak apa-apa. Yang penting pembangunan oleh PU oke, semua jalan mulus, rumah susun, beli tanah, PTSP (pelayanan terpadu satu pintu, beli bus beres," kata Basuki.
Adapun empat kegiatan yang sudah selesai dilelang adalah pengadaan buku rapor semua tingkat sekolah, pengadaan pakan ternak kering dan pakan hidup atau daging di Taman Margasatwa Ragunan, pelaksanaan Asian Golf Tourism Convention, dan proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.