Direktur ITDP Indonesia Yoga Adiwinarto menilai, masih banyaknya rute-rute angkutan umum yang dilayani bus tidak laik inilah yang membuat program ajakan agar warga berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum tidak berhasil. Oleh karena itu, ia yakin, bila semua bus kopaja dan metromini yang ada di 75 rute itu bisa diremajakan, maka program yang bertujuan untuk meminimalisir kemacetan di Ibu Kota ini bisa berjalan dengan baik.
"Bus kopaja (tak laik) sekarang total melayani 25 rute, metromini sekitar 50 rute. Kalau semuanya bisa dibenahi, bayangkan ada berapa banyak potensi penumpang yang bisa diangkut kalau semuanya itu diintegrasikan dengan transjakarta dan di bawah pengelolaan transjakarta," kata dia kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.
Selain bisa meningkatkan jumlah warga pengguna angkutan umum, Yoga mengatakan peremajaan bus kopaja dan metromoni akan bisa mempermudah modifikasi rute sesuai kebutuhan. Dengan dilakukannya peremajaan bus maka nantinya sistem pembayaran untuk operasional bus tidak akan lagi menggunakan sistem setoran, melainkan sistem rupiah per kilometer.
Menurut Yoga, penggunaan sistem rupiah per kilometer akan membuat penumpang tidak akan lagi membayar dengan uang tunai, melainkan dengan uang elektronik. Dengan demikian, pola perjalanan penumpang akan semakin mudah terbaca.
"Nanti akan kelihatan pola pergerakan warganya seperti apa. Ternyata di area ini penumpang ramai, di rute ini enggak ramai. Jadi nanti bisa aja Kopaja P-20 enggak cuma Lebak Bulus-Senen aja. Nanti ada yang Lebak Bulus ke Monas, ada juga yang enggak berangkat dari Lebak Bulus, tapi dari Fatmawati langsung ke Senen. Banyak variasi tapi rute utamanya masih ada. Ini bisa dilakukan kalau semua operator berada di bawah transjakarta," papar Yoga.
Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menyingkirkan secara bertahap bus-bus kopaja maupun metromini yang sudah dalam kondisi tidak laik dan masih beroperasi dengan sistem setoran. Sebab, ia mengaku ingin meremajakan bus-bus kopaja dan metromini, yang disertai dengan menggabungkannya dengan manajemen PT Transjakarta.
Ahok, sapaan Basuki, yakin bila seluruh kopaja dan metromini bergabung di dalam manajemen PT Transjakarta, maka nantinya tidak akan ada lagi bus kota yang ugal-ugalan untuk mengejar setoran. Sebab, sistem pembayaran yang nantinya akan digunakan adalah rupiah per kilometer, bukan setoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.