Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Biar Dia yang Sial, Jangan Warga Jakarta yang Kena Sial

Kompas.com - 12/05/2015, 14:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah bosan marah-marah kepada pegawainya yang masih saja mengulur waktu untuk melaksanakan instruksi darinya. Kini, ia lebih memilih untuk langsung memecat pejabat yang dianggap tidak berkinerja baik dibanding dengan menguras ototnya untuk marah-marah kepada pejabat tersebut.

Basuki mengaku, sikapnya yang kerap marah kepada pejabat itu ia tunjukkan saat masih menjadi Wakil Gubernur DKI. Kini, setelah memegang kekuasaan penuh sebagai Gubernur DKI, barulah ia bisa menentukan jabatan seseorang. 

"Saya stop marah-marah sekarang. Saya agak kasar sekarang. Ada pejabat yang meragukan, sudah langsung dipecat-pecatin saja, ngapain marah-marah lagi. Sisa 2,5 tahun pemerintahan, saya enggak mau marah-marah lagi karena pulpen saya sekarang lebih tajam," kata Basuki saat menghadiri peresmian gedung teknologi pengolahan lumpur Aetra, di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (12/5/2015). 

Ia mengaku, kemarahannya terdahulu kepada para pejabat DKI ditujukan kepada mereka yang masih mengikuti "gaya lama" ataupun masih berupaya bermain anggaran. Ia berharap, pejabat DKI bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Namun, kemarahannya ternyata tidak membuahkan hasil. Kebanyakan para pejabat itu justru melaksanakan instruksinya dengan alasan "ABS" atau "asal bapak senang".

"Sama seperti orangtua yang marahi dan menjewer anak-anaknya karena berharap mereka berubah. Selama 2,5 tahun kemarin, saya diledekin, bisanya cuma marah-marah. Sekarang saya enggak perlu ngomong, langsung pecat saja," kata Basuki. 

Ia juga memperpendek masa evaluasi kinerja pejabat DKI. Awalnya, Basuki menetapkan waktu evaluasi kinerja PNS DKI selama enam bulan. Kini, evaluasi dilakukan secara rutin tiap tiga bulan. Ia juga mengaku tak mempermasalahkan jika nantinya banyak yang berpandangan negatif terhadap pejabat yang dilantiknya.

"Kalau misalnya nanti saya salah pecat, biarin saja dia yang sial, jangan warga Jakarta yang sial. Memang pejabat baru ini juga belum tentu baik. Akan tetapi daripada jabatan itu dipegang sama pejabat yang sudah pasti tidak mau merealisasikan program, dan warga Jakarta jadi korbannya, lebih baik saya ganti yang lain," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com