Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Staf Rendahan Sekelas Manajer Swasta, Tak Ada Alasan PNS DKI Korupsi

Kompas.com - 18/05/2015, 22:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik 649 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin (18/5) pagi. Mereka adalah pegawai negeri sipil yang mendapat promosi, rotasi, dan mutasi untuk jabatan administrator dan pengawas.

Basuki berharap tak ada lagi alasan bagi PNS di lingkungan Pemprov DKI untuk korupsi dan bermalas-malasan. Sebab, warga ibu kota Jakarta menaruh harapan tinggi. Pihaknya juga menaikkan tunjangan kinerja daerah hingga melebihi standar perusahaan swasta.

"Staf rendahan dengan kinerja pas-pasan saja bisa kantongi Rp 9 juta per bulan. Angka sebesar itu setara dengan gaji pegawai swasta sekelas manajer. Jadi, seharusnya tak ada alasan untuk tidak bekerja dengan baik," tuturnya.

Pada saat yang sama, Pemprov DKI melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta mencopot jabatan 57 pejabat eselon III dan IV. Mereka dinilai terbukti melanggar sumpah jabatan dan dianggap tidak menunjukkan kinerja yang baik.

Beberapa tuduhan yang dijadikan pertimbangan untuk mencopot jabatan adalah dugaan menerima suap, menggelembungkan nilai proyek, dan "bermain" dengan konsultan atau kontraktor.

Dalam sambutannya, Basuki meminta seluruh pejabat di lingkungan Pemprov DKI konsisten dengan isi sumpah jabatan. Dia mengulang ancamannya soal pencopotan jabatan dan pemecatan sebagai pegawai negeri sipil kepada pejabat yang terbukti korup, tidak amanah dengan uang rakyat, dan menggunakan kewenangan yang ada padanya untuk keuntungan pribadi atau golongan.

Dari 649 pejabat itu, sebanyak 196 orang mendapat promosi, 433 orang rotasi, dan 19 orang mutasi. Selain hasil seleksi oleh BKD, mereka dipilih berdasarkan rekomendasi atasan di satuan kerja perangkat daerah masing-masing, yakni para pejabat eselon II.

"Bisa jadi kami salah menempatkan orang. Namun, saya akan melihat kinerja mereka sampai beberapa bulan ke depan. Jika tetap tak menunjukkan kinerja yang baik, ganti saja," kata Basuki. (MUKHAMAD KURNIAWAN)

________________
Berita ini juga dapat dibaca di tautan ini: Gaji Staf Rendahan Sekelas Manajer Swasta, Tak Ada Alasan PNS DKI Korupsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com