Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Luka Tak Wajar di Wajah Akseyna

Kompas.com - 29/05/2015, 16:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dugaan mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, tewas dibunuh semakin kuat. Polisi menemukan ada luka tidak wajar di wajahnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, luka yang ditemukan di wajah Akseyna merupakan luka fisik. Seharusnya luka itu tidak ada bila Akseyna melakukan bunuh diri.

"Ada luka fisik di wajah yang bersangkutan, luka fisik. Kalau dia bunuh diri harusnya mulus," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (29/5/2015).

Sebelumnya, polisi juga pernah mengungkap adanya sejumlah luka lebam di tubuh Akseyna. Namun, dugaan saat itu adalah luka tersebut sebagai akibat gesekan atau benturan dengan batu atau benda-benda lainnya saat tubuhnya tenggelam di danau.

Krishna menuturkan, kepolisian sudah melakukan gelar perkara ulang untuk kasus kematian Akseyna. Hasilnya, ada beberapa hal yang membuat kematiannya tidak wajar.

"Dari hasil gelar ulang, kami menduga mati tidak wajar tersebut bukan karena bunuh diri," sebut Krishna.

Selain adanya luka di wajah, polisi juga menemukan keanehan dari cara meninggalnya Akseyna. Sebab, Akseyna membawa tas yang diisi batu tanpa diikat kuat ke tubuhnya. Dengan demikian, bila melakukan bunuh diri, maka ia akan berpotensi melepaskan diri dari tas berisi batu itu. Lain halnya bila ia sudah tewas lebih dulu baru ditenggelamkan. Namun, karena ada air dalam jumlah cukup banyak di paru-paru, polisi menduga Akseyna masih hidup saat ditenggelamkan. Ia masih bernapas sehingga air danau masuk ke paru-parunya.

Saat ini, polisi masih melakukan investigasi mendalam untuk kasus ini. Sementara itu, meskipun diduga kuat ini merupakan kasus pembunuhan, polisi belum mengarahkan penyelidikan ke pencarian tersangka. "Kita tidak bisa berasumsi tersangka tanpa ada hasil investigasi yang mendalam," ungkap Krishna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com