Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kado Menyambut Ulang Tahun Jakarta

Kompas.com - 03/06/2015, 22:30 WIB

KOMPAS - Dua acara besar, Festival Jakarta Great Sale dan Jakarta Fair Kemayoran, digelar untuk menyambut ulang tahun Jakarta. Kegiatan diskon besar di pusat perbelanjaan itu siap memanjakan hasrat belanja warga Jakarta.

Bersiaplah! Telah tiba saatnya berburu barang berkualitas bagus berharga murah di Ibu Kota. Awal Juni ini sampai pertengahan Juli nanti akan diselenggarakan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) untuk menyemarakkan HUT ke-488 Jakarta, 22 Juni. Dalam festival ini, pusat-pusat perbelanjaan akan memberikan potongan harga bagi para pembeli.

Hampir semua produk mendapat potongan harga, termasuk produk bermerek, saat festival digelar. Diskon bisa mencapai hingga 80 persen, terutama pada acara program belanja tengah malam. Acara yang populer dengan sebutan Grand Midnight Sale ini biasanya digelar mulai pukul 20.00 atau 21.00 hingga tengah malam bahkan dini hari.

Dari jajak pendapat Kompas terlihat besarnya sambutan warga Ibu Kota. "Saya biasanya datang bersama suami dan anak saya. Acara seperti ini sedapat mungkin diadakan lebih sering dan di banyak tempat karena masyarakat dapat membeli barang bagus dengan harga murah," tutur Endang Sudarmini (56), warga Bintaro.

Mendapatkan barang bagus dengan harga miring adalah idaman mayoritaswarga Jakarta. Tak heran, mayoritas responden (80,3) persen menginginkan festival semacam ini diadakan setiap tahun. Dari hasil jajak pendapat juga terlihat bahwa urusan belanja masih didominasi kaum hawa berusia 17-35 tahun, dengan pendapatan Rp 3 juta-Rp 6 juta per bulan.

Omzet besar

Kegiatan FJGS telah menjadi suguhan tahunan yang ditunggu. Omzet acara terus membesar. Selama kurun 2010-2014, omzet tumbuh sekitar 17 persen atau Rp 1,5 triliun per tahun. Pada tahun 2014, omzet FJGS mencapai Rp 13,5 triliun.

Peningkatan omzet dan kian banyaknya pertokoan yang bergabung dalam festival merupakan buah manis dari upaya menyelenggarakan FJGS. Sejak diperkenalkan tahun 1982 dengan nama "Festival Pertokoan", kegiatan ini kemudian berubah nama beberapa kali. Misalnya, pernah dinamai "Pesta Diskon", "Jakarta Great Sale", dan terakhir "Festival Jakarta Great Sale".

Tahun ini, ada 78 mal yang berpartisipasi, meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 75 buah. Pesta diskon pun tidak hanya ada di pusat-pusat perbelanjaan. Setidaknya terdapat 10 pasar tradisional milik PD Pasar Jaya yang ikut menggelar pesta diskon, terutama untuk barang kebutuhan pokok. Seiring penambahan peserta, target transaksi tahun 2015 pun dinaikkan dan diharapkan mencapai Rp 14,3 triliun.

Selain FJGS, Pemprov DKI Jakarta juga melangsungkan pergelaran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) yang berlangsung sejak 29 Mei lalu. Dirintis sejak tahun 1968, JFK bermula dari pasar malam. Kini, JFK bertransformasi menjadi pameran modern yang memajang berbagai produk industri berikut atraksi seni budaya.

Dibandingkan ajang pesta diskon Jakarta, JFK direspons lebih sedikit responden. Hanya satu dari 10 warga Jakarta yang mengaku setiap tahun mengunjungi pameran ini. Sebagian besar responden yang pernah mendatangi Jakarta Fair umumnya perempuan dengan usia tak lebih dari 35 tahun dan dengan pendapatan Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta per bulan.

Kendala Jakarta Fair

Data kunjungan yang dihimpun Litbang Kompas menunjukkan, pengunjung JF susut menjadi 4,5 juta pada tahun 2014 dari 4,8 juta orang tahun sebelumnya. Keberadaan dua pekan raya, satu di Kemayoran dan lainnya di Monas, bisa jadi salah satu penyebab susutnya pengunjung. Namun, memang ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaan JFK yang menyebabkan acara ini kurang menarik.

Pertama adalah tiket yang dinilai terlalu mahal, terlebih bila pengunjung datang beramai-ramai dengan keluarga. Fasilitas yang disediakan pun dirasakan tak sebanding dengan harga tinggi yang dibayarkan.

"Area untuk ibu menyusui dan toilet seharusnya lebih diperbanyak," ujar Yemima Gloria (23), warga Gambir, Jakarta Pusat.

Keterbatasan tempat parkir kendaraan pun menjadi kendala. "Susah sekali mencari tempat parkir. Sampai marah-marah saat mencari tempat parkir," kata Titih Koarina (21), warga Koja, Jakarta Utara. Hal lain yang dinilai kurang oleh warga Jakarta adalah keamanan. Potensi pencurian dan pencopetan di tengah keramaian masih relatif mengkhawatirkan pengunjung.

Jika pemerintah DKI Jakarta bisa memperbaiki kendala-kendala ini, JFK pasti akan mampu menjadi kado ulang tahun yang manis untuk warga Ibu Kota. (BUDIAWAN SIDIK A/LITBANG KOMPAS)

______________________

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Juni 2015, di halaman 27 dengan judul "Dua Kado Menyambut Ulang Tahun Jakarta".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com