Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Berniat Hapus Angkot, Diganti dengan Transpakuan

Kompas.com - 12/06/2015, 22:24 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akan segera mengganti angkutan kota (angkot) dengan angkutan massal transpakuan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Kota Bogor.

"Satu transpakuan dapat menggantikan tiga angkot sehingga dapat mereduksi jumlah angkot yang ada," ujar Bima Arya, Jumat (12/6/2015).

Untuk itu, Pemerintah Kota Bogor akan segera membangun sebanyak empat koridor transpakuan sehingga jumlahnya menjadi tujuh koridor.

"Rencana ke depannya, transpakuan akan memiliki tujuh koridor. Untuk melayani tujuh koridor itu, bus yang dibutuhkan 151 unit," katanya.

Bima Arya menjelaskan, Pemkot Bogor sedang memfokuskan upaya penerapan sistem angkot berbadan hukum sehingga program pengaturan rute angkot bisa secepatnya dilaksanakan.

"Deadline bahwa semua angkot di Kota Bogor harus berbadan hukum adalah pada bulan Agustus nanti. Itu yang menjadi konsentrasi kami," ucap dia.

Selain memaksimalkan transpakuan, Pemkot Bogor akan menyiapkan bus sekolah, bus wisata, dan bus karyawan untuk mengurangi beban arus lalu lintas di Kota Bogor.

Sementara itu, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bogor Deni Mulyadi mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan yang di Kota Bogor, instansinya sudah mempersiapkan bule print atau cetak biru acuan untuk membuat masterplan dan desain besarpenanganan transportasi Kota Bogor pada masa mendatang.

"Blue print sangat penting karena akan menjadi dokumen acuan arah sistem transportasi di Kota Bogor ke depannya," ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata dia, BPPT membutuhkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, investor, pemerintah provinsi, BUMN, hingga pemerintah pusat.

"Kami tidak bisa kerja sendiri untuk mewujudkan cita-cita untuk penataan kota, khususnya masalah transportasi, tanpa sokongan dari semua pihak," katanya. (Soewidia Henaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com