Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Mobil Mewah, Penghuni Rusun Kapuk Muara Dievaluasi Usai Lebaran

Kompas.com - 14/06/2015, 12:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji mengaku miris melihat banyaknya mobil mewah yang terparkir di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kapuk Muara, Jakarta Utara. Rusunawa yang diarahkan untuk warga relokasi korban kebakaran di Kapuk ternyata salah sasaran. 

"Memang ke depannya rusun ini akan kami benahi dan kami pasang parkir gate untuk mobil pribadi. Uang dari parkir ini akan jadi pemasukan Pemda (pendapatan asli daerah)," kata Ika, saat ditemui wartawan, di Festival Kuliner Nusantara, di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (14/6/2015). 

Nanti saat masuk dan keluar rusun, penghuni harus melakukan tap di parkir gate itu. Tarif parkir akan dihitung tiap jamnya. Ia mengatakan, pengadaan parkir gate itu masih dalam proses perencanaan. Meski belum mengetahui kapan pengadaan parkir gate akan diajukan di anggaran mana, ia memastikan alat tersebut dipasang di Rusunawa Kapuk Muara.

"Sementara ini rencananya parkir gate hanya dipasang di Rusunawa Kapuk Muara karena di sana luar biasa banyak dan bagus-bagus mobilnya. Kalau di rusun yang lain, belum terlalu banyak yang parkir," kata mantan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara itu. 

Meski menyadari salah sasaran, Ika tidak merasa kecolongan dengan banyaknya mobil mewah terparkir di Rusunawa Kapuk Muara. Dia mengatakan, pembenahan penghuni di Rusunawa Kapuk Muara belum sempurna. Sehingga dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pemebanahan administrasi serta mengevaluasi penghuni.

"Target, sehabis Lebaran ini pembenahan administrasi bisa selesai. Karena rusun ini memang untuk warga korban kebakaran Kapuk," kata Ika. 

Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Kota Administratif Jakarta Utara, Rusdiyanto, heran sekaligus kaget melihat banyaknya mobil pribadi yang menyesaki lahan parkir rumah susun Kapuk Muara, Penjaringan. Akibat pemandangan itu, Rusdiyanto bahkan mempertanyakan, kebenaran peruntukan rumah susun yang ditujukan untuk warga relokasi dari kolong tol Penjaringan-Pejagalan yang digusur 2004 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com