Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barang Belum Sampai Tujuan, Dua Sopir Truk Catut 700 Kilogram Gula Rafinasi

Kompas.com - 24/06/2015, 15:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan, tindak pidana penggelapan sembako kembali terjadi. Dua truk tronton yang mengangkut 60 ton gula pasir rafinasi yang hendak digelapkan di Jabaru, Cikupa, Tangerang, digagalkan Subdit Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Rabu (24/6/2015).

"Ini perintah saya kemarin dan Ditreskrimsus langsung melakukan penangkapan hari itu juga," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Hasilnya, dua truk tronton dengan nomor polisi B 9935 IK dan B 9944 UT kedapatan tengah berada di tempat penadah barang penggelapan.

Dua sopir dan kernet truk tersebut mengambil gula sebanyak satu hingga dua kilogram dari masing-masing karung.

Dua sopir tersebut yakni SP dan U ditugasi untuk mengantar gula dari PT SUJ di Cilegon dan dikirim ke PT MI di Karawang dan Ciawi.

"Sebelum sampai ditujuan sopir menurunkan sebagian gula pasir di lapak milik salah seorang penadah," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mudjiono.

Penadah, MS, sudah bersiap dengan enam orang karyawannya. Mereka menggunakan pisau untuk membuka karung guka tersebut dan mengambil beberapa kilogram.

"Setelah itu dia jahit kembali dengan mesin jahit karung," kata Mudjiono. Aksi penggelapan tersebut sudah dilakukan MS lebih dari satu tahun. Satu truk, MS bisa mengambil gula rafinasi hingga 700 kilogram.

"Total dia ada belasan truk per hari," kata Panit I Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Jali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com