Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Lokbin Susukan yang Terbakar Itu Ternyata...

Kompas.com - 24/06/2015, 18:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasar Lokasi Binaan (Lokbin) Susukan di Ciracas, Jakarta Timur, yang mengalami kebakaran pagi tadi ternyata dikeluhkan oleh warga setempat. Pasar ini kerap meresahkan warga karena di sana banyak praktik perjudian dan penjualan minuman keras.

Hal ini disampaikan tokoh masyarakat setempat, Among Surma (45), warga RT 11 RW 02. Menurut Among, keresahan tersebut sudah terjadi sejak tahun 2011. Tempat itu juga pernah digerebek polisi.

"Lokbin Ciracas jadi tempat judi dan minuman keras. Tahun 2011 pernah digerebek, orangnya ditangkap sama polisi, tetapi besoknya lepas," kata Among di lokasi kebakaran, Rabu (24/6/2015).

Dia menyebut, pada tahun itu, polisi menyita 175 kantong minuman keras oplosan dan dua galon biang minuman keras oplosan. [Baca: Bocah Korban Tewas Kebakaran Sempat Diajak Ibu ke Pasar, tetapi Tak Mau]

Banyak lagi yang disita polisi saat itu. Among mengatakan, keresahan masyarakat masih belum sirna. Tahun 2013, Lokbin Susukan kembali diadukan karena masalah yang sama.

Kali ini, tembusan pengaduan warga sampai ke tingkat Gubernur DKI Jakarta. Namun, aktivitas meresahkan seperti judi dan miras oplosan masih saja marak.

Bahkan, lanjut dia, pada bulan Ramadhan saat ini, aktivitas meresahkan itu masih terjadi. "Akhirnya, Allah yang undang api sampai kebakaran," ujar pria bersorban ini.

Among mengatakan, pengurus lokbin sudah diingatkan warga, termasuk dia yang vokal. "Saya ini sudah hampir diancam, mau dibunuh, diculik, gara-gara (melawan) ini semua," ujar Among.

Asep Sepudin, Ketua RT 05 RW 02 setempat, mengakui mengenai adanya penjualan miras oplosan dan praktik judi di lokbin itu. [Baca: Anak Tewas Terbakar, Ibu Terluka Saat Hendak Menyelamatkan]

Dia mengatakan, berkali-kali disidak dan razia, praktik ini masih muncul. "Sudah berkali-kali. Sebelum bulan Ramadhan ini juga. Tetapi, masih saja. Bahkan, ini sudah sampai ke Gubernur laporannya. Tetapi, tindakannya tidak ada," ujar Asep.

Mereka yang berdagang dan membangun tempat tinggal di lokbin juga tertutup. Asep mengatakan, banyak yang merupakan pendatang dari daerah. Pihak RT tidak dapat mendata karena warganya menolak. "Saya sudah berkali-kali minta data sampai sekarang belum dikasih," ujar Asep.

Pasar Lokbin Susukan dekat perempatan Pasar Rebo terbakar pada pukul 09.30 pagi tadi. Api melahap 46 toko dari sekitar 150-an toko di dalam lokbin.

Satu bocah berusia 11 tahun, Anggi Erlina, tewas dalam kebakaran. Api dapat dikuasai pemadam dua jam kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com