Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Ibu yang Dituduh Menggergaji Anaknya

Kompas.com - 03/07/2015, 21:18 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - LSR (47) membantah telah melakukan penganiayaan kepada anaknya, GT (12). Sebab, sejak anaknya menghilang dari rumahnya Jumat (26/6/2015) lalu, ia melaporkannya ke Polsek Kebayoran Lama.

"Kalau saya benar melakukan kekerasan kepada anak saya, itu (melapor ke polisi) sama saja menyerahkan diri kan?" kata LSR dijumpai di sekitar kediamannya pada Jumat (3/7/2015) malam.

Ia menceritakan, keseharian anaknya di rumah baik-baik saja. Menurut dia, GT merupakan anak yang periang. Sampai terakhir ia masih melihat anak keduanya itu di rumahnya pada Jumat siang. [Baca: Dinasihati, Ibu yang Diduga Gergaji Tangan Anaknya Mengaku Keluarga Tentara]

Kemudian sore harinya, GT sudah tidak ada di rumah, dan tidak pulang hingga sekarang. Sejak anaknya tidak berada di rumah pada Jumat malam, ia langsung melaporkannya kepada ketua RT setempat.

Selanjutnya, ia dan keluarganya sempat mencari GT di sekitaran kompleks rumahnya menggunakan mobil. Karena tidak juga ditemukan, ia pun melaporkannya ke Polsek Kebayoran Lama.

Hingga kini ia mengaku belum mendapatkan kabar apapun dari penyidik Polsek Kebayoran Lama. [Baca: Ini Cerita Tetangga soal Anak yang Diduga Digergaji Ibunya]

Meskipun ia diberitahu keberadaan anaknya di rumah aman Kementerian Sosial, tetapi ia menyatakan masih menunggu kabar yang valid dari penyidik.

Sebab, ia menilai, informasi yang disampaikan masyarakat belum tentu benar. "Saya menunggu kabar saja dari penyidik, sampai sekarang belum diberi laporan tentang beradaan anak saya," tutur wanita berambut panjang ini.

Sementara itu, dia juga mengaku baru mengetahui bahwa dia dilaporkan atas tuduhan penganiayaan anaknya ke Polres Metro Jakarta Selatan. Ia menyatakan belum pernah dipanggil untuk diperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com