Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Tetangga soal Anak yang Diduga Digergaji Ibunya

Kompas.com - 03/07/2015, 18:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — GT (12), warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, diduga mengalami tindak kekerasan dari ibu kandungnya sendiri. Bahkan, korban diduga digergaji oleh ibu kandungnya.

Bagaimana ceritanya kasus dugaan penganiayaan GT sampai terungkap?

FB, salah satu wanita tetangga lingkungan rumah korban, mengatakan, mulanya bocah laki-laki itu datang ke rumahnya. GT awalnya belum menceritakan mengenai dugaan penganiayaan yang dialaminya.

FB mengatakan, GT adalah teman bermain anaknya. Anaknya lalu meminta FB untuk memberikan santapan berbuka puasa.

FB yang belum mengenal GT, lalu menghampiri bocah tersebut. "Akhirnya saya suruh makan, dan kemudian mandi," kata FB saat menceritakannya di rumah aman, di Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Lalu, GT yang dalam keadaan trauma bercerita mengenai kondisinya. FB cukup terkejut dengan pengakuan bocah 12 tahun itu.

Ia lantas berinisiatif melaporkan ke pihak RT lingkungannya, sebelum akhirnya diteruskan ke pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Menurut FB, dalam pengakuan, GT bercerita ia pernah dianiaya oleh ibunya. Misalnya, dia digergaji di bagian tangan, disundut rokok, dan diminta menggenggam obat nyamuk bakar, dilempari mangkok, dan kekerasan lain berupa pukulan.

Merujuk pengakuan GT, ia menemukan bekas hitam di bagian tangan. FB juga menemukan luka di kepala seperti bekas robekan.

FB lantas bertanya kepada GT, apakah kekerasan itu didapat korban dari orangtuanya karena masalah kenakalan. "Tetapi, setelah mendengar jawabannya, ternyata terlalu kalau untuk anak kecil seperti itu," ujar FB.

Karena naluri sebagai seorang ibu tergerak, FB kemudian menolong GT. Bocah itu sempat menginap beberapa hari di rumahnya, sembari dia mengadukan hal itu kepada pihak RT.

Menurut keterangan FB, orangtua GT berwatak keras. Pihak tetangga terdekat GT, lanjut FB, angkat tangan dengan perlakuan orangtua bocah itu. "Orangtuanya juga tertutup," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com