JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta Dewi Prawitasari mengatakan, masih banyak bahan makanan maupun produk lain di pasaran yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan boraks. Untuk itu, razia dan inspeksi mendadak (sidak) tetap dilakukan di pasar-pasar di Jakarta sembari menelusuri sumbernya.
"Kita bekerja sama dengan Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI buat cari siapa yang jual bahan-bahan berbahaya itu. Pedagang dapatnya dari mana. Ngambilnya dari pasar mana," kata Dewi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/7/2015).
Menurut Dewi, selama melakukan razia dan sidak di beberapa pasar sampai hari ini, baik pihaknya maupun Pemerintah Provinsi DKI belum menemukan titik terang. Ketika ditanya terkait hal ini, pedagang tidak memberikan jawaban pasti.
"Pas ditanya, beli di mana, pedagang jawabnya di Pasar Tanah Abang. Atau di pasar mana, jawabnya segitu saja. Coba kalau mereka jujur, kan enak kita langsung ciduk ke sana. Los berapa, lantai berapa. Sulitnya di sana," tambah Dewi.
Meski demikian, pihaknya masih berupaya untuk mencari benang merah dari peredaran bahan makanan atau makanan yang mengandung bahan berbahaya di Jakarta. Proses penelusuran juga dibantu pihak kepolisian dan dinas-dinas terkait yang ada di Pemprov DKI.
Peredaran bahan makanan yang berbahaya telah membuat resah masyarakat. Mereka mengaku bingung bagaimana membedakan tahu yang mengandung formalin dengan yang tidak, karena tahu berformalin kini ciri-cirinya menyerupai tahu pada umumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.