Hal ini disampaikan Ida (50), pedagang jajanan takjil yang terbukti menjual kolak dengan kandungan zat kimia berbahaya. "Pacar cina itu saya enggak bikin sendiri, tetapi belanja di dalam pasar sini," kata Ida, yang berjualan persis di depan Pasar Embrio, kepada wartawan, Kamis (9/7/2015).
Sekadar informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI menyatakan bahwa pacar cina yang dijual Ida mengandung rodhamine alias pewarna tekstil.
"Enggak ada pembeli yang komplain, atau yang sampai keracunan," ujar Ida.
Tak hanya Ida, Dedi, pedagang gorengan di depan pasar itu, mengutarakan hal senada. Ia sudah lama berbelanja di dalam Pasar Embrio, tetapi baru mengetahui kalau kulit risol yang dijualnya mengandung boraks alias pelapis kayu.
"Saya enggak tahu, itu saya beli di dalam Pasar Embrio," ujar Dedi.
Terkait hal ini, Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar Santoso berjanji akan menelusurinya. "Nanti akan kami cek ke dalam pasar. Akan kami lakukan pengujian di tempat," ujar Santoso.