Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Lintasan Lebak Bulus Masih Jadi Favorit Pemudik

Kompas.com - 10/07/2015, 16:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Lebak Bulus terkena dampak dari pembangunan mass rapid transit (MRT). Sejak awal Januari 2014 lalu, terminal itu telah ditutup untuk bus-bus antarkota-antarprovinsi.

Kendati demikian, terminal ini masih menjadi favorit pemudik yang akan pulang ke kampung halaman. Karena itu, dibuatlah terminal lintasan Lebak Bulus yang bisa menjadi tempat pengangkutan penumpang.

Hal ini diakui warga Pamulang, Yayat (55) yang ingin mengantar pembantu rumah tangganya pulang kampung ke Purworejo. Menurut dia, Terminal Lebak Bulus paling dekat dengan tempat tinggalnya.

"Kalau ke Kampung Rambutan begitu jauh sekali, makanya bersyukur masih bisa naik dari sini," kata pria asal Sukabumi ini kepada Kompas.com, Jumat (10/7/2015).

Apalagi PO yang melayani untuk terminal lintasan itu masih banyak. Ia membeli tiket kelas bisnis seharga Rp 270.000 dari PO Prayogo dan meminta untuk bisa naik dari terminal lintasan tersebut. [Baca: Mudik H-7 Lebaran, Begini Suasana Terminal Lintasan Lebak Bulus]

Suroso (39) warga Cinere lebih memilih berangkat ke kampung halamannya di Yogyakarta di terminal tersebut karena dekat. Namun, ia memaklumi fasilitas di terminal itu seadanya.

"Namanya juga terminalnya sudah digusur ya. Jadi harus di tempat sederhana gini, tetapi masih mending lah daripada enggak ada sama sekali," kata bapak satu anak itu.

Ia rela duduk di pinggir jalan sambil bersandar di tas koper yang dibawanya. Ia berharap bus yang akan membawanya segera datang.

Mujah (40) warga Pondok Cabe juga mengakui terminal lintasan tersebut sangat membantunya. Bawaannya yang banyak akan sangat repot bila dibawanya dengan sepeda motor untuk jarak jauh.

Bila naik taksi, ia pun harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi. "Saya dari Pondok Cabe memang paling dekat ke sini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com