Kendati demikian, terminal ini masih menjadi favorit pemudik yang akan pulang ke kampung halaman. Karena itu, dibuatlah terminal lintasan Lebak Bulus yang bisa menjadi tempat pengangkutan penumpang.
Hal ini diakui warga Pamulang, Yayat (55) yang ingin mengantar pembantu rumah tangganya pulang kampung ke Purworejo. Menurut dia, Terminal Lebak Bulus paling dekat dengan tempat tinggalnya.
"Kalau ke Kampung Rambutan begitu jauh sekali, makanya bersyukur masih bisa naik dari sini," kata pria asal Sukabumi ini kepada Kompas.com, Jumat (10/7/2015).
Apalagi PO yang melayani untuk terminal lintasan itu masih banyak. Ia membeli tiket kelas bisnis seharga Rp 270.000 dari PO Prayogo dan meminta untuk bisa naik dari terminal lintasan tersebut. [Baca: Mudik H-7 Lebaran, Begini Suasana Terminal Lintasan Lebak Bulus]
Suroso (39) warga Cinere lebih memilih berangkat ke kampung halamannya di Yogyakarta di terminal tersebut karena dekat. Namun, ia memaklumi fasilitas di terminal itu seadanya.
"Namanya juga terminalnya sudah digusur ya. Jadi harus di tempat sederhana gini, tetapi masih mending lah daripada enggak ada sama sekali," kata bapak satu anak itu.
Ia rela duduk di pinggir jalan sambil bersandar di tas koper yang dibawanya. Ia berharap bus yang akan membawanya segera datang.
Mujah (40) warga Pondok Cabe juga mengakui terminal lintasan tersebut sangat membantunya. Bawaannya yang banyak akan sangat repot bila dibawanya dengan sepeda motor untuk jarak jauh.
Bila naik taksi, ia pun harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi. "Saya dari Pondok Cabe memang paling dekat ke sini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.