Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatalan Penerbangan Garuda Indonesia, Penumpang Memadati Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 10/07/2015, 17:41 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Sejumlah penumpang Garuda Indonesia yang akan berangkat ke Denpasar, Lombok, Banyuwangi, dan Surabaya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, terlihat sibuk. Mereka berkumpul di terminal keberangkatan domestik, yakni di Terminal 2F, bukan antre untuk boarding, melainkan mengurus refund, Jumat (10/7/2015) sore.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 112 penerbangan Garuda rute Denpasar, Lombok, dan beberapa kota besar di Jawa Timur terpaksa dibatalkan.

Pembatalan dilakukan akibat aktivitas vulkanik Gunung Raung yang masih berbahaya untuk dilintasi pesawat.

Pantauan Kompas.com di lobi Terminal 2F pukul 17.20 WIB, kondisi normal hanya didapati pada gate menuju tempat check in, beberapa kios dan tenant, serta tempat tunggu penumpang. [Baca: Garuda Batalkan Sejumlah Penerbangan Rute Denpasar dan Lombok, Ini Rinciannya]

Antrean cukup panjang hanya terdapat pada beberapa counter costumer service Garuda Indonesia, tempat di mana penumpang bisa mengajukan refund atas penerbangan mereka yang dibatalkan.

"Saya mau refund tiket saya sama anak saya nih yang ke Denpasar. Seharusnya tadi siang sudah berangkat, tetapi kita baru tahu kalau semua yang ke Denpasar batal hari ini. Kita rencananya mau Lebaran di sana bareng keluarga besar," kata Susi (43), salah satu penumpang yang sedang antre untuk refund.

Penumpang lainnya, Shelly (26), mengaku tidak masalah jika tidak bisa pergi ke tempat tujuannya, yaitu Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Karyawan swasta yang sudah merencanakan liburannya itu pun harus merelakan perjalanan bersama sejumlah teman-temannya.

"Ini ke Lombok saja sudah enggak bisa. Ya mau gimana lagi, namanya juga musibah kan," tutur Shelly.

Aktivitas vulkanik Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur, masih tinggi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, tinggi asap disertai abu vulkanik menyebar 400 meter-500 meter ke arah tenggara. Terdengar suara dentuman gemuruh dari lemah sampai yang kuat. Statusnya masih Siaga (level III).

"Radius tiga kilometer dinyatakan sebagai zona terlarang karena berbahaya terkena lava pijar," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com