Menurut pengamatan Kompas.com di lokasi, Selasa (14/7/2015), di pintu masuk lahan itu terpampang berbagai plang bertuliskan nama kafe dan restoran, misalnya Maitrin Resto and Lounge dan New Marcopolo. Lalu ada pula tugu supermarket buah All Fresh.
Masih di lahan yang sama, terdapat gedung bertuliskan SMK 5 Penabur. Gedung SMK tersebut tampak masih baru.
Kompas.com mencoba meminta konfirmasi, tetapi pihak pengelola tidak bisa ditemui. Seorang petugas keamanan yang berjaga beralasan, pimpinannya sudah pulang dan harus membuat perjanjian terlebih dulu jika hendak bertemu.
"Yang ada di dalam cuma resepsionis dan yang cere-cere. Bos saya orang Korea, sudah pulang," kata petugas berinisial F, Selasa (14/7/2015).
F membenarkan bahwa ada anggota DPRD yang mendadak mengunjungi lokasi itu. "Yang paling mereka pertanyakan itu soal kafe. Pas itu sempat debat. Yang paling banyak omongnya yang ketuanya (DPRD) kalau enggak salah, sama yang kayak orang Medan. Kalau yang botak pakai jaket lebih diam," ujar dia.
F mengatakan, setahu dia, pihak supermarket dan kafe memang menyewa lahan tersebut. Meski ada tiga nama usaha, ia menyebut bahwa yang saat ini beroperasi hanya All Fresh dan New Marcopolo.
"Yang Maitrin itu sudah lama enggak di sini," ujarnya.
Sementara itu, di samping kantor pengelola terdapat tiga bangunan yang tampak terbengkalai. Dilihat dari fisiknya, tiga bangunan itu terlihat sudah terbengkalai cukup lama. Di pagar depannya terdapat iklan bertuliskan "The High End City Korea Town". Kemungkinan besar tiga gedung ini yang bakal menjadi pusat budaya Korea itu.
Ketika ditanya soal gedung untuk kebudayaan Korea, F tak banyak berkomentar. Ia mengaku tak tahu soal pusat kebudayaan Korea itu, demikian halnya dengan tiga bangunan yang terbengkalai dan tampak berdekorasi budaya Korea tersebut.
Sebelumnya, beberapa anggota DPRD DKI melakukan inspeksi mendadak ke salah satu lahan DKI yang terletak di Jalan Kayu Putih Raya, Pulo Mas, Jakarta Timur. Aset tersebut seharusnya dibangun menjadi gedung pusat kebudayaan Korea oleh PT Korea World Center, bekerja sama dengan PT Jakarta Propertindo.
"Yang kami temukan justru berbeda. Yang berdiri malah supermarket, tempat karaoke, dan kafe di tempat itu," ujar anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Hanura, Very Younevil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.