Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Aset DKI yang Menjadi Supermarket dan Kafe

Kompas.com - 14/07/2015, 14:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lahan milik Pemprov DKI Jakarta yang berada di Jalan Kayu Putih Raya, Pulomas, Jakarta Timur, yang disebut akan dijadikan pusat kebudayaan Korea ternyata disewakan menjadi supermarket dan juga kafe.

Menurut pengamatan Kompas.com di lokasi, Selasa (14/7/2015), di pintu masuk lahan itu terpampang berbagai plang bertuliskan nama kafe dan restoran, misalnya Maitrin Resto and Lounge dan New Marcopolo. Lalu ada pula tugu supermarket buah All Fresh.

Masih di lahan yang sama, terdapat gedung bertuliskan SMK 5 Penabur. Gedung SMK tersebut tampak masih baru.

Kompas.com mencoba meminta konfirmasi, tetapi pihak pengelola tidak bisa ditemui. Seorang petugas keamanan yang berjaga beralasan, pimpinannya sudah pulang dan harus membuat perjanjian terlebih dulu jika hendak bertemu.

"Yang ada di dalam cuma resepsionis dan yang cere-cere. Bos saya orang Korea, sudah pulang," kata petugas berinisial F, Selasa (14/7/2015).

F membenarkan bahwa ada anggota DPRD yang mendadak mengunjungi lokasi itu. "Yang paling mereka pertanyakan itu soal kafe. Pas itu sempat debat. Yang paling banyak omongnya yang ketuanya (DPRD) kalau enggak salah, sama yang kayak orang Medan. Kalau yang botak pakai jaket lebih diam," ujar dia.

F mengatakan, setahu dia, pihak supermarket dan kafe memang menyewa lahan tersebut. Meski ada tiga nama usaha, ia menyebut bahwa yang saat ini beroperasi hanya All Fresh dan New Marcopolo.

"Yang Maitrin itu sudah lama enggak di sini," ujarnya.

Sementara itu, di samping kantor pengelola terdapat tiga bangunan yang tampak terbengkalai. Dilihat dari fisiknya, tiga bangunan itu terlihat sudah terbengkalai cukup lama. Di pagar depannya terdapat iklan bertuliskan "The High End City Korea Town". Kemungkinan besar tiga gedung ini yang bakal menjadi pusat budaya Korea itu.

Ketika ditanya soal gedung untuk kebudayaan Korea, F tak banyak berkomentar. Ia mengaku tak tahu soal pusat kebudayaan Korea itu, demikian halnya dengan tiga bangunan yang terbengkalai dan tampak berdekorasi budaya Korea tersebut.

Sebelumnya, beberapa anggota DPRD DKI melakukan inspeksi mendadak ke salah satu lahan DKI yang terletak di Jalan Kayu Putih Raya, Pulo Mas, Jakarta Timur. Aset tersebut seharusnya dibangun menjadi gedung pusat kebudayaan Korea oleh PT Korea World Center, bekerja sama dengan PT Jakarta Propertindo.

"Yang kami temukan justru berbeda. Yang berdiri malah supermarket, tempat karaoke, dan kafe di tempat itu," ujar anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Hanura, Very Younevil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com