Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Karena Pesawatnya 'Cancel', Jadi Kita Naik Bus Deh..."

Kompas.com - 17/07/2015, 12:29 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Aktivitas vulkanik Gunung Raung menyebabkan sejumlah calon penumpang maskapai penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, tidak bisa terbang, Jumat (17/7/2015). Mereka pun terpaksa beralih mudik dengan menggunakan bus.

Pasangan Faisal Fanani (34) dan Enda Manurung (34) yang hendak mudik ke Surabaya, misalnya. Saat check-in di Bandara Soetta, Jumat sekitar pukul 07.00 WIB, untuk keberangkatan pukul 10.00 WIB, Faisal dan istri diberitahukan bahwa pesawat masih belum bisa terbang. Keduanya pun memutuskan untuk beralih menggunakan bus.

"Karena pesawatnya cancel jadi kita naik bus deh," kata Enda saat ditemui di dalam bus di Bandara Soetta, Jumat siang.

Enda dan suaminya yang mudik bersama putri kecilnya akhirnya menebus ganti rugi tiket karena membeli di agen ada potongan sebesar Rp 100.000 per orang. Pasangan ini lalu membeli tiket bus tujuan Surabaya seharga Rp 350.000 per orang.

Enda mengaku enggan beralih ke jadwal penerbangan lain karena baru tersedia beberapa hari mendatang, sedangkan jadwal cutinya hanya sampai tanggal 23 Juli 2015.

"Jadwal available ke Surabaya tanggal 19, mendingan naik darat deh," ujarnya.

Enda yang hendak mudik ke kampung halaman suaminya itu pasrah jika terlambat ber-Lebaran dengan keluarga. Padahal, keduanya berharap bisa berkumpul bersama keluarga di Lebaran hari H ini. Namun, bus yang mereka tumpangi baru akan sampai di Surabaya pada Lebaran kedua besok.

"Katanya sampai subuh, tapi enggak tahu juga," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Posko Media Center Slamet Samiaji mengatakan, para penumpang untuk penerbangan pagi hari ini memang banyak yang dibatalkan atau dijadwal ulang, antara lain penerbangan dari maskapai Batik Air, Sriwijaya, Lion, dan Citilink, untuk terminal 1 dan Garuda Indonesia di Terminal 2.

Meski demikian, pada pukul 09.00 tadi, notice to airmen (notam) penerbangan ke Surabaya disebut telah dicabut. Namun, pihaknya akan mengumumkan kepastiannya lagi pukul 12.00 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com