Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penculik SE Diduga Sudah Lakukan Pendekatan

Kompas.com - 21/07/2015, 09:41 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait meyakini bahwa penculik SE pernah beberapa kali berkomunikasi dengan anak tersebut. Hal itu terlihat dari sikap SE bersama si penculik yang terekam melalui kamera closed circuit television (CCTV). 

"Berdasarkan pengalaman, anak-anak yang diculik ini biasanya pernah berkomunikasi dengan penculik. Setidaknya dua sampai tiga kalilah, walau si penculik tidak ada komunikasi dengan orangtua kandung langsung. Yang terjadi di kasus SE ini, dia santai sekali dengan penculiknya. Anak itu akrab sekali," ujar Arist ketika dihubungi, Selasa (21/7/2015). 

Arist mengatakan, jarang sekali ada kasus penculikan anak yang dilakukan tanpa pendekatan terlebih dahulu. Jika penculik nekat mendatangi suatu tempat dan langsung menculik anak, hal itu justru menyulitkan penculik sendiri. Sebab, si anak pasti memberontak dan berteriak. 

Oleh sebab itulah, Arist menduga bahwa penculik telah melakukan pendekatan dengan SE. Selama beberapa hari, SE memang sudah diincar. 

"Jadi, sudah ada pengamatan. Kapan ibunya buka toko, ke mana biasanya SE bermain," ujar Arist. 

Meski demikian, Arist mengaku belum mengetahui motif penculikan tersebut. 

Sebelumnya, orangtua SE juga kaget ketika melihat melalui rekaman CCTV bahwa anaknya terlihat akrab dengan penculiknya. 

"Masya Allah saya bilang, kamu kenapa, Nak? Kayak dihipnotis gitu. Saya lihat di CCTV orang yang enggak saya kenal ngajak ngomong anak saya di depan tempat bermain itu. Terus dia mau diajak jalan. Enggak biasanya dia mau dibawa orang. Dititipin ke saudara saja enggak mau ditinggal. Ini, di CCTV, dia kelihatan jalan seneng aja sama orang yang secara pribadi dan fisiknya saya enggak kenal," ujar Rd, ayah SE.

SE dilaporkan hilang diculik saat berada di sebuah tempat bermain anak di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa gadis itu telah dibawa oleh seorang pria tak dikenal. 

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30, saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Namun, kini SE dikabarkan telah kembali ke rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com