"Berdasarkan pengalaman, anak-anak yang diculik ini biasanya pernah berkomunikasi dengan penculik. Setidaknya dua sampai tiga kalilah, walau si penculik tidak ada komunikasi dengan orangtua kandung langsung. Yang terjadi di kasus SE ini, dia santai sekali dengan penculiknya. Anak itu akrab sekali," ujar Arist ketika dihubungi, Selasa (21/7/2015).
Arist mengatakan, jarang sekali ada kasus penculikan anak yang dilakukan tanpa pendekatan terlebih dahulu. Jika penculik nekat mendatangi suatu tempat dan langsung menculik anak, hal itu justru menyulitkan penculik sendiri. Sebab, si anak pasti memberontak dan berteriak.
Oleh sebab itulah, Arist menduga bahwa penculik telah melakukan pendekatan dengan SE. Selama beberapa hari, SE memang sudah diincar.
"Jadi, sudah ada pengamatan. Kapan ibunya buka toko, ke mana biasanya SE bermain," ujar Arist.
Meski demikian, Arist mengaku belum mengetahui motif penculikan tersebut.
Sebelumnya, orangtua SE juga kaget ketika melihat melalui rekaman CCTV bahwa anaknya terlihat akrab dengan penculiknya.
"Masya Allah saya bilang, kamu kenapa, Nak? Kayak dihipnotis gitu. Saya lihat di CCTV orang yang enggak saya kenal ngajak ngomong anak saya di depan tempat bermain itu. Terus dia mau diajak jalan. Enggak biasanya dia mau dibawa orang. Dititipin ke saudara saja enggak mau ditinggal. Ini, di CCTV, dia kelihatan jalan seneng aja sama orang yang secara pribadi dan fisiknya saya enggak kenal," ujar Rd, ayah SE.
SE dilaporkan hilang diculik saat berada di sebuah tempat bermain anak di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa gadis itu telah dibawa oleh seorang pria tak dikenal.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 16.30, saat Rd tengah menjaga toko bersama istrinya. Namun, kini SE dikabarkan telah kembali ke rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.