Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Apel Petugas Kebersihan, Ahok Sebut Ada Oknum DPRD yang Sirik

Kompas.com - 15/08/2015, 12:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan bahwa ada oknum DPRD DKI yang ketakutan dan sirik terkait apel pengumpulan pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan pekerja harian lepas (PHL) di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2015).

Pasalnya, lanjut Basuki, oknum tersebut khawatir apel ini dimanfaatkan untuk kepentingan Pilkada 2017.

"Ada yang sirik kita buat yang seperti ini. Jakarta penduduknya yang ber-KTP kira-kira tujuh juta orang. Saudara (PHL/PPSU yang hadir) hanya belasan ribu, tidak ada artinya jumlahnya. Tapi, ada oknum-oknum atau orang politik yang ketakutan, saudara akan memilih saya sebagai gubernur memanfaatkan seperti ini," kata Basuki dalam sambutannya saat memimpin apel tersebut, Sabtu pagi.

Oleh karena itu, Basuki pun berpesan kepada para PPSU dan PHL yang hadir. Dia mengatakan, jika pada tahun 2017 dirinya bisa ikut pilkada lagi, tetapi ada calon yang lebih baik dan jujur darinya dalam hal kerja dan mengurus Jakarta, maka dia meminta agar mereka tidak usah memilih dirinya.

"Kalau sampai saudara pilih saya, saudara bodoh. Kenapa ada yang lebih baik dari saya, saudara memilih saya. Pilih yang lebih baik dari saya. Jadi saya ingatkan, jangan pilih saya kalau ada yang lebih baik dari saya," ujar Basuki.

Seusai apel, saat dikonfirmasi siapa oknum DPRD DKI yang menyatakan hal tersebut, pria dengan sapaan Ahok itu meminta agar awak media mencari informasi tersebut di internet.

"Kamu cari aja, masuk Google, cari aja anggota DPRD yang ngomongin saya mau memanfaatkan PPSU untuk kumpul KTP untuk menang pilkada," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com