Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Berdebat soal LRT Saat Rapat di Istana

Kompas.com - 18/08/2015, 20:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat koordinasi antara pemerintah pusat dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait proyek pembangunan light rail transit (LRT) diwarnai perdebatan sengit. Perdebatan terjadi karena belum adanya kesepakatan mengenai pihak yang akan melaksanakan pembangunan dan mengenai penyertaan modal pemerintah pusat.

Basuki menuturkan, dia masih belum memahami rencana pemerintah pusat yang hanya akan memberikan Rp 1,5 triliun pada salah satu pihak pelaksana pembangunan. Padahal, menurut Basuki, proyek LRT ini menelan biaya sekitar Rp 7 triliun.

"Sisanya bagaimana? Dia bilang (pemerintah pusat) mau utang bank. Pertanyaan saya, bank mau kasih utang enggak kalau tanahnya DKI enggak kasih?" ungkap Basuki seusai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Rapat tersebut semula dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Namun, Jokowi meninggalkan ruang rapat karena harus menerima tamu kenegaraan. Rapat kemudian dipimpin oleh Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Hadir juga dalam rapat tersebut Seskab Pramono Anung, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menkeu Bambang Brodjonegoro, dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta tidak ingin gegabah memberikan lahan untuk pembangunan LRT karena khawatir akan mangkrak seperti proyek monorel. Saat proyeknya mangkrak, pihak bank akan menyita lahan sebagai jaminan.

"Jadi disandera, enggak mau saya kalau begitu," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku menikmati proses perdebatan dalam rapat tersebut. Menurut Rizal, proyek pembangunan LRT sangat baik, tetapi harus dilakukan secara hati-hati dengan kajian komprehensif.

"Saya menikmati debat yang asyik, menarik ini," ucap Rizal.

Pernyataan berbeda justru dilontarkan oleh Seskab Pramono Anung. Menurut Pramono, perdebatan mengenai LRT tidak memengaruhi kesepakatan yang telah diambil antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta.

"Sebenarnya secara substansi sudah ada titik temu. Tapi, kan alangkah lebih baik ada kehati-hatian dalam memutuskan," ujar Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com